"Itu nanti, apa yang sudah? Maksud saya yang sebelum ini, apa mas Gibran lakukan? sebelum ini, bukan nanti," timpal Bagyo.
Baca juga: Setelah Jadi Jurkam Gibran, Sandiaga Uno Dikabarkan Masuk Timses Bobby Nasution untuk Pilkada Medan
Gibran tampak buru-buru menjawab dengan nada tinggi sempat terpancing pertanyaan menggelitik Bagyo.
"Terima kasih Pak Bagyo," tuturnya.
"Yang sebelum ini, saya memulai usaha umur 23 tahun, di media orang tahunya saya jualan martabak," ungkap dia dengan berapi-api.
"Saya punya bisnis-bisnis lain, kalau dihitung pegawai saya banyak sekali, makanya saya nyemplung ke politik agar bisa bermanfaat untuk orang yang lebih banyak lagi," terangnya.
"Mungkin kontribusi saya belum banyak, ke depan bisa lebih lagi, mohon doanya!" papar Gibran dengan menggelegar.
6. Janjikan Sikat Narkoba
Terkait peredaran narkoba, Gibran menyatakan dirinya tidak akan memberi ruang pada peredaran narkoba jika nantinya terpilih sebagai Wali Kota.
"Ini bandar-bandar narkoba, perdagangan gelap narkoba di Solo ini, harus disikat!" kata Gibran.
Penindakan peredaran narkoba, lanjut Gibran, bakal dimulai dari lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Tidak boleh ada aparatur sipil negara (ASN) yang masuk ke lingkaran narkoba," tegas Gibran.
Tes urine rutin menjadi satu rencana yang akan diaplikasikan guna menekan tingkat peredaran narkoba.
Bukan hanya ASN, anak-anak sekolah juga bakal menjadi sasaran program Gibran - Teguh.
Badan Narkotika Kota Solo bakal digandeng.
"Dengan kerjasama bersama dinas-dinas terkait, kita harus secara konsisten memberi edukasi kepada anak-anak sekolah tentang bahaya narkoba," ucap Gibran.
Selain tes urine, pengaplikasian program creative hub menjadi cara lain yang bakal dilakukan.
Itu supaya anak-anak muda bisa mencurahkan kreativitas mereka sehingga dapat berkarya dan menggerakan ekonomi Kota Solo.
"Membentuk ekosistem yang produktif, ekosistem bisnis yang dikomandoi anak muda, sehingga anak muda bisa terhindar dari narkoba," tandasnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Adi Surya)