Saat mendengarkan omongan IAK, kemudian pelaku mencoba membujuk korban hingga melakukan hubungan intim layaknya sepasang suami istri.
"Persis dukun cabul kalau ngomong, ternyata seperti itu," tambahnya.
Menurut T, korban dari pebuatan IAK sejatinya sangat banyak.
Namun, hanya tujuh keluarga korban yang berasal dari Gresik, Surabaya dan Malang saja yang berani melaporkan perbuatan IAK ke polisi.
Baca juga: Tersangka Rudapaksa Siswi SMP di Buleleng Bertambah, Pelaku ke-11 adalah Mahasiswa
"Rata-rata istri dari jamaahnya yang menjadi korban," tegasnya.
Selama ini, pihak keluarga korban bukan diam saja menunggu kabar perkembangan terbaru dari polisi.
Sebab, kediaman IAK di Gresik, Surabaya dan Malang terlihat sepi tak berpenghuni.
Mereka juga melacak nomor pelaku melalui nomor lain untuk mengetahui di mana persembunyian IAK.
"Saat dilacak ternyata ada di Kalimantan," tegasnya.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengungkapkan kasus dukun cabul masih dalam penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan, kami sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi," pungkasnya.
Mendadak menghilang
Puas menodai banyak istri orang, dukun cabul di Gresik mendadak hilang, diduga bersembunyi di suatu tempat.
Sejumlah korban dukun cabul di Kabupaten Gresik ini pun mulai berani buka suara semenjak kasus ini ditangani polisi.