News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Rumah Tangga Nekat Gantung Diri, Sempat Cekcok dengan Suami Gara-gara Anak Menangis

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sempat cekcok dengan sang suami lantaran anaknya menangis, seorang ibu rumah tangga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. - Ilustrasi gantung diri

TRIBUNNEWS.COM - Sempat cekcok dengan sang suami lantaran anaknya menangis, seorang ibu rumah tangga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah kontrakan dua lantai yang dihuni korban di Jalan Pendidikan RT 02, Nunukan Utara, Nunukan, Kalimantan Selatan, Selasa (10/11/2020).

Wanita berinisial N tersebut ditemukan pertama kali oleh sang suami yang sempat pergi setelah pertengkaran terjadi.

Saat ditemukan, seutas tali rafia membelit leher korban yang membiru dengan bekas jeratan.

Baca juga: Purniawati Syok Tak Menyangka Adiknya Tewas Gantung Diri di Lapas Padahal 4 Bulan Lagi Bebas

Baca juga: Bocah 15 Tahun Terpidana Kasus Narkoba Tewas Gantung Diri di Lapas, Keluarga Tolak Autopsi

Baca juga: Bocah Terpidana Narkoba Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Lapas Bandar Lampung

Sementara itu, anak perempuan berusia sekitar 11 bulan menangis keras tak jauh dari tempat si ibu gantung diri.

"Kejadiannya kemarin maghrib itu, kami juga tidak tahu, cuma mendengar saja bayi perempuan Kak N yang 11 bulan itu menangis terus."

"Mereka di kamar dan posisi pintu terkunci," ujar Dewi, tetangga korban, Rabu (11/11/2020).

Dewi menuturkan, ia sudah bertetangga dengan korban N dan sama-sama menjadi penghuni rumah sewa selama tiga tahun.

Baca juga: Diduga Dipicu Masalah Keluarga, Oknum PNS Ini Pilih Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Baca juga: Pasien Rumah Sakit di Mojokerto Ditemukan Gantung Diri Menggunakan Potongan Kain Sarung

Ada empat petak yang disewakan di rumah tersebut, dua kamar di lantai atas berstruktur kayu, dan dua kamar di lantai dasar merupakan tembok atau permanen.

Ia juga mengatakan jarang bertemu dan mengobrol dengan N.

Selain pendiam, N juga jarang turun ke bawah untuk berkumpul dengan sesama penyewa rumah.

‘’Ada dua dia punya anak, pertama usianya tiga tahun laki laki, anak pertamanya lebih sering ikut atoknya (kakeknya) dan kedua masih susu badan umurnya 11 bulan."

"Cuma memang kami jarang ngobrol, ya begitulah sibuk masing-masing,’’ katanya.

Baca juga: Frustasi Penyakitnya Tak Kunjung Sembuh, Pria di Mojokerto Nekat Gantung Diri di Kamar Rumah Sakit

Dewi juga tidak menyangka N bunuh diri.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini