Padahal, sejak tiga tahun bertetangga, ia jarang melihatnya cekcok dengan suaminya.
Jika terjadi keributan, Dewi dan penghuni kamar bawah akan mendengar suara gaduh karena lantai bagian atas terbuat dari kayu.
Sementara saat kejadian, Dewi hanya mendengar anak anak menangis keras tidak ada keributan yang terjadi.
"Memang waktu itu istrinya pulang balik kelihatan ndak enak hati, sempat dengar suara waktu maghrib macam kesurupan."
"Kami juga ndak berani naik, tahu-tahu sudah ribut katanya gantung diri," Dewi bercerita.
Baca juga: Sempat Chat Ingin Bunuh Diri & Dianggap Tak Serius, Pria Ini Benar-benar Gantung Diri di Kusen Pintu
Baca juga: Gadis asal Tana Toraja Gantung Diri setelah Putus, Kini Muncul Kabar Mantan Pacar Ikut Bunuh Diri
Kaur Sub Bagian Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengungkapkan, N (31) diduga bunuh diri.
Dari beberapa keterangan yang diperoleh dari suami korban dan kerabatnya, N sempat cekcok dan adu mulut dengan suaminya karena anaknya menangis.
‘’Waktu Awik suaminya pulang kerja sekitar pukul 16.00 Wita, dia mendapati anaknya menangis, ditanyalah si anak dan menjawab dipukul ibunya, dia tegurlah istrinya dan bertengkar mulut, suaminya kemudian pergi dari rumah,’’ ujarnya.
Suami N baru kembali ke rumah saat maghrib atau sekitar pukul 18.00 Wita.
Baca juga: Diduga Terkait Bansos, Kepala Desa di Tangerang Pilih Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Saat itu, ia kembali mendengar anaknya menangis kencang di dalam kamar, sedangkan pintu rumahnya terkunci dari dalam.
Teriakan panggilan Awik yang tak digubris istrinya membuatnya langsung mendobrak pintu.
Saat terbuka, ia melihat tubuh istrinya tergantung di plafon kamar.
‘’Dia turunkan tubuh istrinya dan membawanya ke puskesmas, dokter menyatakan korban meninggal dunia."
"Jenazah korban kemudian dibawa petugas ke RSUD Nunukan untuk visum sebelum dikebumikan,’’ katanya.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Tewas Gantung Diri di Pohon Jambu, Diduga Stres Putus Cinta, Ada Surat untuk Mantan