TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan warga yang menghuni lereng kaki Gunung Merapi masih memilih tinggal di pengungsian. Abu vulkanik dan kepulan asap masih terus disemburkan dari kawah magma.
Sejumlah desa dengan radius 5 kilometer dari bibir kawah masih diimbau untuk tidak kembali ke rumah mengingat lereng Merapi masih melelehkan lahar dingin dan dan semburan abu vulkanik.
Sejumlah kantong pengungsi masih dipadati para penyintas Merapi, salah satunya di wisma Nugraha Mertoyudan Magelang.
Di tempat ini sedikitnya ada 270 jiwa lebih yang mengungsi.
Baca juga: BPPTKG Yogyakarta Sebut Potensi Letusan Gunung Merapi Tak Akan Sebesar Erupsi 2010
"Alhamdulillah hari ini (Jumat, 13/11/2020) Indonesia Care telah berhasil menyalurkan kembali bantuan logistik bagi pengungsi di Mertoyudan ini. Mulai dari beras, sayur mayur, masker, air mineral dan makanan ringan lainnya," ujar direktur eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis di temui di lokasi pengungsian.
Lukman mengungkapkan bantuan dalam tahap emergency ini diperlukan para pengungsi minimal untuk bertahan hidup.
Mereka butuh bantuan pangan, kesehatan dan air bersih.
"Setelah bantuan ini, dalam waktu dekat kita juga akan kembali mengirimkan bantuan tahap dua," imbuhnya.
Direktur operasional Indonesia Care, Mukhsin yang hadir mendampingi mengungkapkan bantuan tahap kedua bisa saja didistribusikan bukan di tempat yang sama.
Baca juga: Suhu Udara Terasa Lebih Panas, Benarkah Dampak Aktivitas Gunung Merapi?
"Karena hasil assasment tim relawan kami, masih ada beberapa kantong pengungsi yang masih minim bantuan. Insya Allah kami coba tahap dua ke lokasi-lokasi tersebut," imbuhnya.
BPBD Jawa tengah hingga kini belum bisa memastikan sampai kapan erupsi ini berakhir, hingga kini masih berstatus siaga.
Diakui Mukhsin, dentuman dari puncak Merapi sesekali masih terdengar terutama malam hari, padahal Indonesia care posisinya berada di radius 15 km dari puncak Merapi.
"Jelas terdengar kalau malam hari," ungkapnya.
Ia berharap dukungan para dermawan tidak mengendur mengingat ancaman abu vulkanik dan lahar dingin masih mengancam.
"Sewaktu-waktu bisa terjadi letusan. Yuk bantu terus melalui Indonesia Care di rekening BNI Syariah 7000-555-292," imbuh alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.