"Cucunya paling kecil itu masih TK di Immanuel. Nah, tadi si sulung dan yang tengah mau ikut. Biasanya naik mobilnya orang ini, entah kenapa tadi boncengan naik sepeda motor," cerita Lasaria.
"Jual kedai sampah, jual sarapan dan ke ladang (sawah). Udah biasa dia ngajak jalan cucunya. Gak ada firasat aku tadi malam," Lasaria Situmeang.
Lasaria beberapa kali menjerit menyesali kepergian suami dan ketiga cucunya.
Bahkan Lasaria meraung mengapa empat orang sekaligus dari keluarganya diambil Tuhan.
"Mengapa kau ikutkan tiga-tiganya. Kenapa nggak kau tinggalkan cucumu suamiku," ujar Lasaria.
Ruliana Boru Gultom juga tak kuasa menahan tangis di ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Selain tiga anaknya yang menjadi korban, mertua Ruliana, yakni Hotdiman Sidabutar, yang membonceng ketiga anaknya saat terjadi kecelakaan tersebut.
Tangis Ruliana pun coba diredam keluarga silih berganti yang datang menghampiri.
"Sia-sia semua pengorbananku, semuanya habis, mereka hartaku. Gak ada lagi yang menghibur aku. Truk kurang ajar itu," jerit Ruliana yang tinggal di Km 4, Simpang Karang Anyer, Kelurahan Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Dari penuturan keluarga lainnya, Hotdiman Sidabutar kerap mengajak jalan cucu-cucunya itu.
Sopir Truk Menyerahkan Diri
Sementara sopir truk Fuso maut yang menabrak enam mobil dan lima sepeda motor di Jalan Asahan, Km 4, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, akhirnya menyerahkan diri.
Baca juga: Ibu Menjerit Histeris 3 Anaknya Tewas dalam Kecelakaan: Sia-sia Semua Pengorbananku, Mereka Hartaku
Sopir truk fuso itu sempat melarikan diri dari lokasi kejadian setelah terjadi kecelakaan beruntun.
Sopir yang belakangan diketahui bernama Suratman (57) warga Huta Sidodadi, Nagori Pematang Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, menyerahkan diri sekitar pukul 14.00 WIB.