News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta-Fakta Bocah di Nunukan yang Puluhan Kali Mencuri dan Pengakuan Orang Terdekatnya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok B (8), anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019.

"Sempat tinggal di sini waktu kecil. Mamanya waktu itu kerja ke Tawau, Malaysia, mungkin sudah agak bagus kerjanya, dia panggil si A ke Tawau.

Sekira satu tahun lebih kerja, mamanya ditangkap Polis Malaysia karena tidak ada pasport. Istri saya dengar si A terlantar, pergi mencari di Tawau, sekira tiga hari baru ketemu dan kembali ke sini.

Saya tidak ada kedekatan hubungan keluarga, hanya kasian saja," tutur Pak Adam.

Dia menjelaskan, sebelum dipenjara, bapak A bekerja sebagai nelayan.

Meskipun, Pak Adam merawat A seperti anaknya sendiri, namun dirinya sempat alami kehilangan uang sebesar Rp 250 ribu, akibat tingkah bocah 11 tahun itu.

Pak Adam bahkan pernah sekali menanyakan kepada A alasannya tiap hari mencuri, namun A dengan nada serius menjawab 'sakit kepalaku Anca (panggilan A kepada Pak Adam) kalau tidak mencuri'.

Baca juga: FAKTA Suami Paksa Istri dan Anaknya Mencuri Kotak Amal Masjid, Diancam hingga Sudah 26 Kali Beraksi

"Waktu itu istri saya pergi ma betang, begitu pulang hilang katanya uang di kamar.

Tidak ada yang tau, begitu lihat plafon kamar terbuka, ternyata si A masuk lewat situ.

Saya tidak tau juga uang itu dipakai untuk apa. Kasian juga karena masih kecilkan. Tapi baru juga dia curi di lingkungan sini, biasanya di luar di curi. Satu hari ada saja berita kalau dia mencuri.

Baru-baru sebelum ditahan di Polsek, ikut ngaji dia sama Polisi di sini. Kayak orang tua dia, tapi nggak tau juga kenapa begitu si A," ungkap Pak Adam.

Baca juga: Kisah Bocah Asal Nunukan Kerap Dicekoki Sabu Campur Susu Saat Balita Hingga Terbiasa Mencuri

Terpisah, Ketua RT 04, Kelurahan Nunukan Timur, Akas mengatakan aksi curi yang dilakukan A sudah sering kali, namun sebagain besar itu dilakukan di luar lingkungan RT 04.

Akas mengaku prihatin dengan aksi curi yang dilakukan A, sementara itu ibu A orang yang tertutup, sehingga sulit untuk dilakukan komunikasi.

"Ibunya agak tertutup, mungkin juga karena pergi ma betang, pulang malam jadi sulit ditemui.

Saya kasian si A, apalagi dia anak-anak. Tapi ada kata-katanya yang lucu, sempat dulu saya tanya kenapa mencuri terus, jadi dia jawab 'sakit kepalaku pak kalau tidak merampok'.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini