Selain itu, jarak antara rumah almarhum dengan rumah sakit juga tidak terlalu jauh.
Untuk itu, Ricky mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah membuka statement sendiri di media sosial tanpa tahu kebenarannya seperti apa.
"Ini pembelajaran lah buat masyarakat nih jangan asal ambil gambar tanpa tahu ini siapa, buka statmen sendiri, kirim ke medsos. Ini pembelajaran buat masyarakat, jangan mudah mengambil gambar yang belum tentu tahu kebenarannya seperti apa," katanya.
Baca juga: Tampil di Majalengka, Akademi Persib Bandung Kota Bogor Meraih Juara 2
Hal senada juga diungkapkan Lurah Karang Asem Barat Wahyudi.
Ia mengaku tidak tahu siapa orang yang telah merekam video tersebut dan mempostingnya ke media sosial.
Kronologi kejadian
Lurah Karang Asem Barat Wahyudi pun menjelaskan bahwa mayat tersebut merupakan seorang anak usia 4 tahun bernama Dito Candra Wijaya warga Karang Asem Barat.
Dia menjelaskan awalnya, Jumat (20/11/2020) lalu, almarhum mengalami sakit panas.
Kemudian, Minggu (22/11/2020) kondisi kesehatan almarhum semakin parah lalu dibawa ke rumah sakit.
"Pasa hari Minggu tanggal 22 November 2020 kondisi almarhum sudah lemas. Pukul 07.00 WIB almarhum dibawa ke RS Insani dan dokter menyatakan bahwa anak tersebut sudah meninggal," ujar Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2020).
Tidak sampai di sana, keluarga almarhum yang tak langsung percaya membawa almarhum ke rumah sakit lain yakni RS Permata Pertiwi.
Baca juga: VIRAL Video Jenazah Dibonceng Motor di Bogor, Ambulans Tak Tersedia dan Angkot Tak Mau Layani
Setelah itu, keluarga baru percaya bahwa almarhum sudah meninggal dunia.
Keluarga Dito kemudian meminta ambulans kepasa RS Permata Pertiwi.
Namun, pihak rumah sakit mengaku bahwa ambulans khusus jenazah tidak tersedia yang ada hanya ambulans khusus untuk orang sakit.
Baca juga: 14 Wanita Muda di Puncak Bogor Dijual Rp 2 Juta ke Lelaki Hidung Belang, Polisi Tangkap Pelakunya