Ato menjelaskan, kasus ini terbongkar bermula saat seorang pelaku keceplosan mengaku ke para tetangganya yang sedang nongkrong di depan rumahnya telah merudapaksa korban.
Pengakuan itu langsung ditanggapi oleh salah satu tokoh masyarakat lainnya dan segera melapor ke Ketua RW.
Baca juga: Siswi SMP Dirudapaksa 10 Pria Dewasa Selama Setahun, Pelaku Tokoh Masyarakat hingga Saudara Korban
Baca juga: Hendak Dirudapaksa, Istri Pelaut Pilih Dibunuh, Pisau Sudah di Leher: Daripada Saya Cium Kamu
Informasi tersebut akhirnya sampai ke kepala desa setempat hingga dilaporkan ke Polres Tasikmalaya.
"Jadi korban selama ini selalu mendapatkan ancaman dari para pelaku. Saat menolak, korban kerap diancam akan dibunuh oleh para pelaku dan terpaksa korban melayaninya," ujar Ato.
Bahkan, selama proses penyelidikan berlangsung, korban dan keluarganya selalu diintimidasi oleh para pelaku.
Pihaknya pun langsung mendatangi keluarga korban untuk pendampingan sampai akhirnya seluruh keluarga serta korban diamankan oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com: Kontributor Tasikmalaya/Irwan Nugraha)