Keesokannya harinya, pencarian pun dilanjutkan. Hasilnya, petugas gabungan dan warga berhasil menemukan jasad korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Jasad korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi awal korban diterkam.
"Setelah pencarian sekitar 18 jam, korban akhirnya kita temukan sekitar situ sudah dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.
Masih dikatakan Joni, setelah berhasil ditemukan, jasad korban dibawa ke puskesmas untuk dilakukan visum dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
3. Sebagian anggota tubuh belum ditemukan
Kata Joni, saat ditemukan, kondisi korban sangat memprihatinkan.
Pasalnya, sebagian anggota tubuhnya belum ditemukan.
"Tangan kiri, kaki kiri serta kepala korban juga gak utuh, kemungkinan diterkamnya sebelah kiri," ujarnya.
Setelah jasad korban berhasil ditemukan, kata Joni, pihak keluarga belum memutuskan apakah akan mencari sisa anggota tubuh korban maupun buaya yang menerkamnya.
"Untuk sementara, baik polisi atau tim pencarian belum fokus ke situ. Itu nanti kita koordinasikan lagi dengan pihak keluarga," ungkapnya.
4. Lokasi habitat buaya
Ditambahkan Joni, sungai di sekitar tambak milik warga diketahui merupakan habitat buaya.
Sebab, saat pencarian warga menemukan empat ekor buaya di sungai itu. Diduga salah satunya yang menerkam korban.
"Tambak-tambak itu kan di alur sungai. Buayanya lumayan banyak. Saat pencarian pun kami bertemu 4 ekor," ujarnya.
Agar kasus serupa tak terulang, pihaknya pun mengimbau kepada warga sekitar lokasi tersebut untuk lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas. (Kompas.com/Andi Muhammad Haswar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Seorang Warga Kalsel Diterkam Buaya, Berawal dari Cuci Tangan di Pintu Air Tambak"