Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Prasetia Aryawan
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Ni Kadek Putri Leoni (16) tidak terselamatkan setelah tertimpa cabang pohon ketapang di sebuah sumber mata air di Banjar Pacung, Desa Senganan, Kesecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (29/11/2020) pagi.
Leoni meninggal dunia di Puskesmas Penebel I.
Siswi SMK itu meninggal dalam kondisi patah tulang pada leher, paha, dan kaki akibat tertimpa cabang pohon berdiameter 20 centimeter.
Menurut informasi yang diperoleh, korban asal Banjar Pacung, Desa Senganan, ini mandi bersama rekannya di sumber mata air yang lebih dikenal dengan nama Beji Telabah Sipuh.
Saat itu, korban mandi terpisah dengan rekannya atau seorang diri di hulu mata air.
Tak disangka, sebuah ranting pohon ketapang dengan panjang 15 meter dan berdiameter 20 centimeter ini tumbang dan menimpa pelajar yang saat ini sudah duduk di bangku kelas XI ini.
Leoni pun langsung ambruk. Ia tak sadarkan diri.
Baca juga: Berawal dari Hendak Menyalip, Kakek 60 Tahun dan Cucunya Tewas Tabrak Pohon Asem
Melihat hal tersebut, warga setempat langsung membawa korban ke Puskesmas I Penebel.
Hanya saja nyawa korban tak tertolong lagi. Ia sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Korban mengalami patah tulang pada bagian leher, paha, serta lengannya karena tertimpa ranting pohon yang cukup besar dengan diameter 20 centimeter.
Kemungkinan patah tulang leher tersebut yang menjadi penyebab utamanya korban meninggal," kata Kapolsek Penebel, AKP I Made Subadi, Minggu (29/11) malam.
Subadi melanjutkan, ketika tiba di Puskesmas I Penebel korban tak bisa diselamatkan dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
Jenazah Leoni kemudian dibawa pulang ke rumah duka.