Polisi pun, kata Martuani Sormin menyampaikan bahwa jaringan ini merupakan jaringan baru, yaitu Malaysia-Aceh-Medan.
Lalu, petugas pun megejarnya.
"Selanjutnya petugas melakukan pengejaran ke Jalan Medan-Binjai seputaran Sei Semayam," ungkapnya.
Dalam hal ini, Abdu Rahman menjemput sabu dari Aceh yang hendak dibawa ke Palembang.
Namun di dalam perjalanan, tersangka Abdu Rahman malah melakukan perlawanan.
Dia merampas senjata api petugas yang tentu membahayakan, dan petugas memberondong dadanya dengan senjata.
"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pertolongan pertama dan dalam perjalan tersangka Abdu tidak terselamatkan lagi dan oleh Dokter RS Bhayangkara dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.
Menurut Martuani Sormin, modus ini merupakan modus baru dan tersangka datang menaiki pesawat dari Palembang membawa koper kosong. Tujuannya, memang untuk menjemput sabu.
"Jadi ini modus baru dimana pelaku Abdu Rahman ini menaiki pesawat dari Palembang ke Medan dengan membawa koper kosong untuk menjemput barang. Ini baru terjadi modusnya," tuturnya.
Hingga pengungkapan berhasil, kata Martuani praktik ini sudah keenam kalinya dilakukan Abdurahman.
Dalam menjalankan aksinya, Abdu Rahman memiliki 6 identitas samaran.
Sedangkan pemilik Shabu saat ini masih DPO, namun polisi telah mengantungi identitas tersangka yang karib dikenal Mr Black samarannya.
"Sejuh ini, polisi telah mengantungi identitas tersangka,"ujar Martuani.
(Arjuna Bakkara/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ternyata Kurir Sabu yang Ditembak Mati di Medan Jaringan Baru Bandar Narkoba Malaysia-Aceh-Medan