TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan mayat wanita di kebun salak, Candibinangun, Pakem Sleman tujuh tahun lalu akhirnya terungkap.
Korban ternyata dibunuh oleh kekasihnya sendiri, EBP (39).
Dari pelaku, polisi berhasil mengungkap identitas korban.
Mayat tersebut ditemukan di kebun salak milik Sarjono.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi Satria mengatakan saat ditemukan korban memakai daster berwarna biru.
Beberapa bagian tubuh korban ditemukan luka-luka, seperti bagian leher dan kepala.
Tubuh korban juga mengeluarkan darah di bagian mulut, telinga, dan bagian kaki.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Bermotif Asmara 7 Tahun Lalu di Sleman Terungkap, Motor Pelaku Jadi Petunjuk
"Saat itu saksi hendak memetik salak, kemudian mencium bau busuk. Ternyata ada mayat perempuan memakai daster biru, umur sekitar 35 tahun ke atas, dan ditutupi daun salak,"katanya saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (03/12/2020).
Ia mengungkapkan kasus tersebut sangat menyulitkan pihak kepolisian, sebab tidak ada indentitas korban.
Selain itu, sidik jari korban sudah rusak sehingga tidak bisa dilakukan proses identifikasi.
Namun, berkat kerjasama tiga satuan, yaitu Polsek Pakem, Polres Sleman, dan Polda DIY, akhirnya berhasil mengungkap pelaku.
"Kami gali lagi laporan polisi lama, cari saksi-saksi yang kemarin. Kata kuncinya adalah pelaku memakai motor sport bukan keluaran Jepang, dan plat AG."
"Kemudian kami ke Kediri, setelah kami telusuri ternyata mengarah ke pelaku. Pelaku EBP (39),kami amankan di Sidoarjo,"ungkapnya.
Burkan mengaku kasus tujuh tahun silam memang sangat misterius, sebab identitas korban sama sekali tidak diketahui.
Terlebih selama tujuh tahun ini tidak ada pihak keluarga yang melaporkan kehilangan.
"Jadi kami tahu identitas korban itu dari keterangan pelaku. Kemudian kami konfirmasi ke keluarga, ternyata benar," sambungnya.
Baca juga: Pembunuhan 7 Tahun Lalu di Sleman Terungkap, Indentitas Korban Diketahui dari Tersangka
Dari keterangan pelaku, motif pembunuhan adalah cemburu.
Pelaku sering dibanding-bandingkan dengan laki-laki lain. Karena sakit hati, pelaku kemudian membunuh korban.
"Modusnya korban dipukul dengan helm, kemudian dicekik, kepalanya dibenturkan ke batu,dan injak-injak hingga meninggal."
"Diduga keduanya ada hubungan, kan tidak mungkin cemburu kalau tidak ada hubungan. Pelaku dijerat pasal 338 KUHP,"tambahnya.
Diberitakan Tribunjogja.co tujuh tahun silam, sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan di kebun salak, Candibinangun, Pakem, Sleman pada Senin (04/02/2013) pagi.
Mayat tanpa identitas itu, ditemukan oleh Sarjono, warga Dukuhsari, Wonokerto, Turi, ketika ia tengah memetik salak di kebun miliknya.
Baca juga: Jasad Wanita Dikubur di Fondasi Rumah, Diduga Dibunuh Selingkuhan, Korban Diberi Racun Potasium
"Awalnya saya tidak sadar ada bau menyengat, setelah ditelusuri, ternyata ada mayat ditutup semak pohon salak," ujarnya ketika berada di lokasi kejadian.
Polisi menemukan adanya kejanggalan pada tubuh perempuan yang diperkirakan berusia 20-30 tahun ini.
Semisal di bagian leher yang masih mengeluarkan darah akibat luka jeratan.
Kapolsek Pakem kala itu, Kompol Wiratna mengatakan, kuat dugaan, perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan.
Meski begitu, pihaknyamenunggu hasil autopsi untuk mengetahui sebab meninggalnya perempuan yang memiliki tinggi 150 cm ini.
(TribunJogja.com, Christi Mahatma Wardhani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul MISTERI Mayat Tertutup Semak di Kebun Salak Pakem Sleman Terungkap