News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Tewas Tergelincir di Tengah Sawah, Tangki Penyemprot Padi Masih Berada di Punggungnya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI : Polisi olah TKP kejadian perempuan tersetrum jebakan tikus di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Selasa (24/11/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Sanggono (48) warga Dukuh Deresan RT 19, Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen ditemukan tewas di tengah sawah pada Minggu (6/12/2020) sekira pukul 09.30 WIB.

Saat ditemukan, posisi mayat petani ini tergeletak dengan menggendong sebuah tangki yang dipakai untuk menyemprot padi.

Orang yang pertama kali menemukan jasad Sanggono adalah Suratmin, tetangganya.

Mengetahui ada mayat di tengah sawah, Suratmin memanggil Safi'i guna memastikannya.

"Setelah dicek ternyata benar orang meninggal dunia," ujar Kasubag Humas Polres Sragen, Iptu Suwarso, Senin (7/12/2020).

Ia mengatakan, Suratmin melepas tangki semprot yang masih digendong Sanggono.

"Selanjutnya saksi dan Safi'i membalikkan badan korban," katanya.

Menurutnya, pada bibir bawah dan kelopak mata kirinya lecet.

"Diduga ketika terjatuh terkena stang tangki semprot," katanya.

Baca juga: Bocah Kelas 4 SD Tewas saat Hujan-hujanan, Berawal Main Seluncur di Tepi Sungai Bengawan Solo

Berdasarkan hasil pengecekan tim medis di lokasi kejadian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Termasuk korban bukan tersengat listrik seperti kejadian beberapa waktu lalu yang telah menewaskan 12 orang di Sragen.

Sanggono diketahui meninggal bukan tersengat jebakan tikus listrik, korban diperkirakan terpeleset.

Kapolsek Sumberlawang AKP Fajar Nur menampik jika korban meninggal akibat tersengat listrik.

"Iya ditemukan meninggal dunia di area persawahan, tapi bukan tersengat listrik jebakan tikus," kata Fajar.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan penganiayaan, hanya di bibir bawah dan kelopak mata kiri korban lecet-lecet, diduga ketika terjatuh terkena stang tangki semprot.

Baca juga: Sudah 12 Orang Tewas, Pemkab Sragen Larang Penggunaan Jebakan Tikus Beraliran Listrik

Kronologi kejadian, korban diketahui oleh Suratmin yang juga menjadi saksi bersama satu saksi lainnya mengecek ke lokasi.

"Setelah sampai di lokasi, saksi ini mengecek korban dengan posisi jenazah pada saat itu tengkurep dan masih menggendong tangki semprot," lanjut Fajar.

Saksi pun langsung melepas tangki semprot tersebut dan langsung membalikan badan korban dengan dibantu oleh saksi kedua dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sumberlawang.

Evakuasi korban dilakukan oleh PSC 119 Puskesmas Sumberlawang menggunakan ambulans Puskesmas Sumberlawang untuk visum dengan unsur terkait lainnya.

Usai di visum, korban langsung dibawa menuju rumah duka Dukuh Deresan RT 19 Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

Evakuasi korban dilakukan oleh beberapa unsur di lapangan PSC 119 Sukowati Sragen, Puskesmas Sumberlawang, TNI-POLRI, INAFIS dan Sumberlawang Rescue.

Personil Polres Sragen dengan memasang garis polisi di kawasan persawahan Dukuh Gabus Wetan RT 06, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal atau lebih tepatnya di dekat SD Gabus 3 (Istimewa) (Istimewa via TribunJateng.com)

12 Orang Tewas Tersetrum Jebakan Tikus

Wilayah di Kabupaten Sragen yang paling banyak menyetor korban jebakan tikus berada di Kecamatan Sidoharjo.

Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, jebakan tikus yang dialiri listrik paling banyak ada di Kecamatan Sidoharjo.

"Paling banyak ada di sana," paparnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).

Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada 20 Kapolsek untuk mengimbau ke petani-petani agar mencabut perangkap listriknya.

Pasalnya, sejauh ini sudah ada 12 orang yang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus.

"Kami terus gencarkan pencopotan jebakan tersebut supaya tidak ada korban jiwa lagi," kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyatakan, listrik tidak digunakan untuk membasmi tikus di sawah.

Baca juga: Tak Kunjung Pulang dari Sawah hingga Malam, Kakek dan Nenek Ditemukan Tewas Tersetrum Jebakan Tikus

Ia tak menampik jika jebakan tikus yang dialiri listrik efektif untuk membasmi tikus di sawah.

Namun demikian, keberadaan perangkap tersebut justru dapat membahayakan petani itu sendiri.

Ia meminta listrik digunakan sesuai fungsinya.

"Ya jangan untuk nyetrum tikus," ungkapnya.

Imbauan Bupati

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menghimbau agar petani tidak menggunakan jebakan tikus lagi.

Sebab, sudah ada beberapa kasus orang tewas lantaran tersengat listrik dari jebakan tikus tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan, kedepan bila ada kasus serupa terjadi lagi di Sragen akan dibawa ke ranah hukum.

"Dasar hukumnya kelalaian yang mengakibatkan kematian sudah cukup," ujar Dedy, Jumat (6/11/2020).

Dedy pun mengimbau kepada petani yang belum mencabut perangkap tikus listrik untuk segera mencabutnya.

Apabila tidak dicabut, maka petugas yang terdiri dari penyuluh pertanian, TNI, dan Polri akan melakukan pencabutan.

Sejauh ini perangkap tikus dengan aliran listrik yang telah dicabut ada di Kecamatan Masaran serta Sidoharjo.

Berdasarkan penelusurannya, kata dia, masih banyak jebakan tikus yang dialiri listrik di Kecamatan Tanon, Masaran, dan Sidoharjo.

Dengan begitu, potensi jatuhnya korban terkena sengatan listrik dari jebakan tikus masih besar.

"Semakin banyak perangkap tikus berbasis listrik yang dipasang maka semakin banyak juga manusia yang kesetrum," tuturnya.

Sebelumnya, seorang petani bernama Suyadi (58) asal Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen, tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus.

Sampai saat ini di Sragen sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat jebakan tikus listrik.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Bukan Tersengat Listrik, Petani Sragen yang Tewas karena Tergelincir, Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini