TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria ditemukan dalam kondisi sekarat penuh luka tusuk di pinggir Sungai Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Tubuh korban pertama kali ditemukan seorang warga bernama Zairi yang hendak pulang dari kebun.
Saat ditemukan, pria tersebut masih bernyawa, tangannya masih bergerak.
Namun, kondisi korban sudah kritis akibat luka yang dialaminya.
Zairi pun lantas memncari pertolongan kepada warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa.
Pria itu mendapatkan perawatan di RSUD Rupit.
Namun sayang, nyawa pria itu tak dapat ditolong.
Pria itu baru diketahui ternyata bernama Margono (20) pria asal Desa Muara Megang, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan.
Baca juga: Pria di Majalengka Aniaya Tetangga Hingga Sekarat, Gara-gara Istrinya Diselingkuhi Korban
"Waktu itu masih ada (nyawanya), badannya masih gerak-gerak," kata Zairi, warga yang pertama kali menemukan Margono.
Zairi menceritakan awalnya ia sedang berjalan di pinggir Sungai Rupit hendak pulang dari kebun.
"Kaget campur takut, saya terus manggil warga yang lain dan laporan pemerintah desa," katanya.
Warga setempat kemudian membawa Margono ke RSUD Rupit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Pihak RSUD Rupit memastikan Margono sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Setelah diperiksa dokter, terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh Margono.
"Tiba di rumah sakit langsung diperiksa dokter, kondisinya sudah meninggal," kata Humas RSUD Rupit, Ahmad Afandi.
Afandi menyebutkan, di tubuh Margono terdapat luka tusuk sebanyak 6 lobang.
Antara lain 2 lobang di dada, 1 lobang di perut, 2 lobang di punggung dan 1 lobang di bawah ketiak kiri.
"Mayatnya sudah diambil oleh keluarganya malam ini," kata Afandi.
Kapolsek Muara Rupit, AKP Redi Bakri mengatakan masih akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Baca juga: Seorang Pekerja Tambang Batu Kapur Tewas Terkena Gergaji Rajam, Alami Luka di Dada hingga Perut
Polisi belum bisa memastikan apakah Margono korban pembunuhan atau tidak.
Pihaknya kini tengah menerima laporan dari keluarga Margono.
"Masih proses, keluarga juga baru membuat laporan," katanya.
Salah seorang keluarga Margono, Luknani mengatakan Margono sudah sekitar sebulan ada di Kabupaten Muratara.
Di Muratara, Margono tinggal di rumah saudaranya di Desa Maur, Kecamatan Rupit.
"Sudah sebulan lah dia di Maur, rumahnya di Musirawas, keluarganya juga di sana," kata Luknani.
Luknani mengaku tidak mengetahui secara jelas pekerjaan Margono di Kabupaten Muratara.
"Saya tidak tahu ada kerja apa dia di sini (Muratara)," katanya.
Menurut Luknani, Margono adalah sosok pria yang tidak banyak ulah.
"Setahu saya dia tidak banyak tingkah orangnya," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Hendak Pulang dari Kebun, Warga Temukan Seorang Pria Sekarat Penuh Luka di Pinggir Sungai