TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Dendam karena sering dirundung (bully), HMD (15) membunuh senior atau kaka kelasnya AKH (17) saat tidur.
Pembunuhan tersebut terjadi di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Kamis (31/10/2024) tengah malam.
HMD memukul korban menggunakan batu bata hingga korban meninggal dunia.
Baca juga: Seorang Santri Tewas Dianiaya di Ponpes di Gresik, Pelaku Pulang Jalan Kaki setelah Beraksi
HMD nekat memukul korban karena dendam pribadi dengan perbuatan korban semasa hidup.
Kepala korban yang berlumur darah membuat pelaku langsung keluar meninggalkan kamar lantai dua dengan santainya.
Dia pun jalan kaki pulang ke rumah. Sementara korban sempat mengalami kritis sebelum meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi kekerasan itu karena pelaku dendam terhadap korban yang kerap merundungnya.
"Motif sendiri hasil pemeriksaan kami bahwa tersangka ini sering mendapat bully-an dari korban. Korban ini ada rasa dendam, sehingga tersangka berani melakukan hal tersebut,” ucap Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (4/11/2024).
Aldhino menambahkan, korban sempat menegur HMD karena melakukan pelanggaran di lingkungan ponpes.
Saat ini, polisi masih mendalami pelanggaran apa yang dilakukan oleh HMD.
Dari hasil pemeriksaan, HMD mengaku sering di-bully oleh korban. Selama ini HMD sebenarnya tidak berani, karena dia cuma santri junior.
"Korban juga sering memotong rambut (petal) pelaku ketika melanggar peraturan di pondok. Sehingga, pelaku menyimpan dendam," tambah Aldhino.
Rambut teman pelaku dipotong korban
Pembunuhan itu bermula sekitar 21.00 WIB, korban AKH yang merupakan pengasuh atau pengurus ponpes mengetahui terduga pelaku HMD keluar pondok bersama tujuh temannya tanpa izin.
Baca juga: Penusukan Santri di Krapyak Jogja: Pemda Wajib Lapor Hasil Pengawasan Miras, Ini Pesan Cucu Sultan
Setelah tahu ada santri yang keluar pondok, AKH mencari keberadaan mereka. Saat dilakukan pencarian, beberapa santri pulang atau balik ke pondok. Namun dua santri termasuk HMD tak kunjung pulang.