Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Bahaya gempa bumi dengan magnitudo besar disertai tsunami di pantai selatan Jawa masih mengintai.
Hasil riset yang dilakukan BNPB dan ITB menyebutkan, potensi gempa disusul tsunami ada di dua lokasi selatan Jawa.
Dua lokasi tersebut berada di kawasan selatan Banten-Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur.
Mengantisipasi temuan ilmiah yang sudah dipublikasikan di dalam jurnal International Nature tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mendesain upaya mitigasi terintegrasi.
Salah satu Langkah yakni pembangunan greenbelt yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Greenbelt atau sabuk hijau yang akan dibangun merupakan gugusan tanaman yang mengkombinasikan dua jenis pohon, yaitu mangrove dan pohon palaka.
Baca juga: 16 Tahun Lalu Tsunami Dahsyat Melanda Aceh dalam Suasana Idul Adha
Mangrove ditanam di sisi menghadap ke laut dengan jenis pandanus atau jenis mangrove lain yang bisa tumbuh di substrat pasir.
Tanaman ini berfungsi untuk mereduksi energi tsunami. Sedangkan palaka, pohon yang termasuk tanaman keras ini berfungsi sebagai lapisan pelindung di sisi belakang atau sisi darat.
Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa ketebalan dan formasi penanaman vegetasi ini akan diatur sedemikian rupa berbasis perhitungan ilmiah agar penetrasi tsunami tidak terlalu jauh ke arah darat dan dapat meminimalisir korban dan kerusakan di daratan.
Baca juga: Kabar Keluarga Personel Band Seventeen Usai 2 Tahun Tsunami Banten, Berjuang Sebagai Single Parent
“Kegiatan penanaman ini diupayakan akan dimulai pada awal tahun dengan berkoordinasi dengan Pemda setempat,” ujar Muhari saat memaparkan hasil riset di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (28/12/2020).
Selanjutnya, Muhari menambahkan bahwa berdasarkan hasil riset ini, terdapat segmen yang berada di selatan Banten-Jawa Barat dengan potensi energi hingga magnitudo 8,8.
“Sedangkan segmen Jateng-Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9, yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik informasi yang telah disampaikan sekaligus memberikan arahan agar para kepala daerah segera menindaklanjuti informasi tersebut.
Baca juga: Info BMKG: Kabupaten Bantul Diguncang Gempa Bumi dengan Kekuatan 5,4 M, Tak Berpotensi Tsunami