Dulu, tak pernah ada dalam benak Resika Caesaria, usaha yang dimulai pada 2005 akan berkembang seperti sekarang.
Tak hanya meraup untung, CV Made Arizka Sejahtera juga sukses menebar manfaat lewat program pemberdayaan bagi warga sekitar.
Terutama masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Pernah berada di titik terbawah dalam hidup bahkan nyaris putus sekolah menjadi titik balik wanita yang karib disapa Cika ini.
Ia berkisah, sang ayah yang berprofesi sebagai sopir diminta tak lagi melanjutkan pekerjaan karena faktor usia dan penglihatan yang terus menurun.
Padahal saat itu, Cika baru saja lulus SMP dan hendak masuk ke jenjang SMA.
"Saya hampir tidak bisa bersekolah karena Bapak tidak lagi bekerja, tapi kata Kakak, saya harus terus sekolah. Dia mau membiayai sekolah, tapi hanya uang masuknya. Untuk SPP dan biaya lain, saya harus cari sendiri," ujar wanita yang kini berusia 29 tahun ini.
Bungsu dari keempat saudara tersebut lantas memutar otak, mencari cara agar tetap bisa bersekolah di SMAN Ajibarang.
Beruntung, saat itu, ada saudara sang ayah yang berjualan batagor dan bersedia membagikan resepnya untuk keluarga Cika.
Bermodal Rp 63 ribu untuk membeli bahan baku, Cika memulai usaha berjualan batagor dengan menitipkannya di kantin sekolah.
Alhasil, setiap hari, Cika berjalan kaki dari rumah menuju sekolah yang berjarak sekitar 200 meter dengan membawa dua tas: satu isi buku pelajaran dan satunya berisi batagor.
Dari hasil berjualan batagor, Cika sanggup mengantongi uang saku senilai Rp 20 ribu.
Selain di sekolah, Cika juga berjualan batagor saat ada acara pertandingan sepak bola.
Tak disangka, inilah satu jalan Cika mengawali usaha produksi cimol.