Tak Percaya
Paman Rizki Wahyudi, Rafin Akbar mengaku sempat tak percaya dengan kabar keluarganya menjadi korban pesawat Sriwijaya Air.
Baginya kepergian Rizki yang akrab dipanggil Kiki begitu cepat. Ia yang ikut membesarkan Rizki sejak dari kecil, merasa kehilangan.
Lebih lanjut Rafin Akbar mengenang sosok Rizki yang sedari kecil ditinggal ayahnya.
"Kiki dari usia 1 bulan sudah ditinggal bapaknya. Dia susah orangnya, saya bantu dia sampe tamat SMA. Sekarang dia sudah sukses punya segala-galanya namun usianya pendek," papar Rafin Akbar.
Rafin menjelaskan, Rizki memiliki rencana sesampainya di Ketapang untuk menghibur ibunda dengan membawa ke showroom mobil agar bisa memilih kendaraan yang diinginkan.
"Sampai bawa uang tunai Rp 31 juta kemarin. Saya yakin mudah-mudahan Kiki bertahan dengan pelampung, tetapi saya berpikir besi pun hancur," jelas Rafin Akbar.
Rizki Wahyudi, staf Taman Nasional Gunung Palung di Ketapang, Kalimantan Barat menjadi satu diantara korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021).
Rizki Wahyudi merupakan staf fungsional pengendali ekosistem hutan di Balai TN Gunung Palung.
Tak cuma Rizki, anggota keluarganya juga turut menjadi korban yakni Indah Halima Putri istri Rizki, Rossi Wahyuni ibunda Rizki, Nabila Anjani, keponakan Rizki, dan terakhir Arkana Nadhif Wahyudi, anak Rizki yang masih bayi.
Tetapi, terjadi delay selama sejam sehingga pesawat rute Jakarta-Pontianak itu baru berangkat pada 14.36 WIB.
Kabar duka mengenai Rizki Wahyudi ini disampaikan Sektretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono dalam keterangan tertulisnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. Keluarga besar KLHK berduka cita krn salah satu penumpangnya adalah Rizki Wahyudi, PEH TN Gunung Palung, Ketapang, Kalbar.. bersama isterinya dan anaknya yg masih bayi 3 bulan, ibu kandung dan keponakannya. Kita doakan semoga husnul khatimah, Aamiin YRA," jelasnya.
Ia menerangkan keberangkatan Rizki ke Jakarta adalah untuk menjemput keluarganya yang berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, untuk bersama-sama ke Ketapang, Kalbar.