Melansir Kompas.com, BPBD Sulawesi Barat mencatat ada sekitar 300 rumah warga di Kabupaten Majene yang mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 6,2.
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan bahwa selain kerusakan, ada 8 warga yang dinyatakan meninggal dunia dari gempa tersebut.
Warga yang meninggal akibat tertimpa puing reruntuhan bangunan.
"Kalau terdampak banyak tapi menurut laporan dari BPBD Majene 300 rumah yang rusak berat dan ringan kemudian meninggal 8 orang," kata Darno kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat siang.
Akibat gempa tersebut, warga masih trauma untuk kembali ke tempat tinggalnya.
Mereka pun saat ini mengungsi di tempat-tempat yang dirasa aman seperti daerah pesisir dan bangunan.
"Kalau di Majene tidak tertentu pengungsian karena rata-rata di pesisir dan gunung," imbuh Darno.
Sudah 28 kali diguncang gempa
Masih dari Kompas.com, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar mencatat telah terjadi 28 kali gempa bumi di Sulbar sejak Kamis (14/1/2021).
Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021) menyebutkan, 28 kali gempa bumi itu tercatat setelah gempa berkekuatan 5,9 magnitudo terjadi.
"Kalau sejak dari gempa 5.9, tanggal 14 Januari 2021 jam 14:35.49 WITA sudah ada kejadian gempa 28 kali."
"Gempa bumi (pusatnya) terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km," kata Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Gempa bumi dengan kekuatan besar kembali terjadi pada Jumat sekira pukul 02.28 Wita dengan kekuatan 6,2 magnitudo.
"Hingga Jumat pagi pada pukul 08.25 Wita, masih terus terjadi gempa dengan kekuatan 4,4 magnitudo, (pusat gempa) berlokasi 2.99 LS - 119.03 BT, 14 Km Timur Laut Majene- Sulbar dengan kedalaman 8 kilometer," sebutnya.