Syarifuddin menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulbar itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa bumi yang berkali-kali terjadi di Majene, Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
Kantor Gubernur Sulbar ambruk
Akibat gempa susulan M 6,2 tersebut, Kantor Gubernur Sulbar ambruk.
Dalam sebuah video singkat yang diterima Tribun Timur, tampak warga mendatangi Kantor Gubernur Sulbar yang tampak rusak cukup parah.
"Kantor Gubernur Sulbar ambruk, hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju) hancur," kata warga yang merekam gambar yang tersiar, Jumat dini hari.
RS Mitra Manakkara ambruk
Diberitakan Tribun Timur, gempa susulan tersebut juga berdampak paka RS Mitra Manakkara, bangunannya ambruk dan enam orang terjebak reruntuhan.
Untuk sementara waktu para pasien dirawat di tenda darurat milik BPBD Mamuju.
Manajemen RS Mitra Manakarra dr. Harman Haba mengatakan, pihaknya untuk sementara terpaksa membangun tenda darurat karena para pasien dan medis trauma.
"Kita bangun tenda karena ada gempa dengan pusat gempa di Majene."
"Jadi kita evakuasi pasien agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan, baik perawat dan tenaga kesehatan yang lain," kata Harman Haba kepada wartawan.
Ia mengaku, sejumlah bangunan milik RS mengalami retak serta beberapa atap ruangan ambruk akibat gempa.