TRIBUNNEWS.COM -- Seorang mahasiswa ditemukan tewas di persawahan.
Jasadnya ditemukan terbungkus plastik dan dililit sarung serta bed cover.
Sebelum tewas, korban sempat menghilang.
Komunikasi terakhir dengan teman-teman, korban mengajak untuk camping.
"Terakhir chat di grup itu dia mengajak camping. Itu malam Minggu," kata teman Fathan Ardian, Bayu Pramudhia (19) saat ditemui Tribun Jabar di rumah duka di Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2020).
Dalam chat WhatsApp grup bernama Taikotalk Podcast, Fathan mengajak teman-temannya untuk berkemah di bulan Februari.
"Awal februari pada free gak? kok pengen camping2 wkwkwk," tulis Fathan.
Itu terakhir Fathan berkomunikasi dengan sejumlah temannya dalam percakapan Whats App.
"Itu terakhir dia komunikasi," ujar Bayu.
Baca juga: Penculik dan Pembunuh Fathan Dibekuk Petugas Polda Jabar, Berjumlah Dua Orang
Baca juga: Mahasiswa Telkom University Dibunuh Penculik? Orang Tua Anggap Pesan Minta Rp 400 Juta Cuma Candaan
Baca juga: 9 Tahun Menganggur dan Terpisah dengan Keluarga, Ari Pilih Bunuh Diri
Bayu mengakui terakhir kali ia berkemah dengan Fathan di Tahun 2019 di Gunung Putri, Lembang.
"Memang beberapa tahun ini Fathan senang bercamping," katanya.
Setelah itu, Bayu mendapatkan kabar kalau Fathan menghilang.
"Saya juga mendengar kalau orang tuanya katanya mencari Fathan. Dan malam tadi sekitar jam 9 malam, saya mendengar kabar Fathan meninggal. Kemudian saya langsung ke rumah duka," katanya.
Fathan mahasiswa semester III Telkom University Bandung itu ditemukan tewas persawahan wilayah Cilamaya.
Jasadnya terbungkus plastik dan dililit sarung serta bed cover.
Fathan pun sempat dinyatakan hilang oleh keluarga dengan dugaan penculikan di Minggu (10/1/2020).
Jago Voli
Di mata teman-temannya Fathan Ardian Nurmiftah (18) dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul.
"Dia itu orangnya mudah bergaul, dan orangnya murah senyum. Gampang banget dia lempar senyum ke orang," kata Bayu Pramudhia.
Bayu mengenal Fathan sejak duduk di bangku SMA 3 Karawang.
Korban dikenal sebagai orang yang jago main bola voli.
Bahkan menjabat sebagai ketua ekstrakurikuler olahraga bola voli.
"Dia ketua di ekskul dan saya wakilnya. Dia itu orangnya memang aktif saat sekolah. Dia juga pengurus OSIS dan saat perpisahan sekolah juga dia itu yang menjadi ketua panitianya," ujarnya.
Sejak lulus SMA, Bayu dan Fathan mendirikan komunitas podcas bernama Taiko bersama empat sahabat lainnya.
Sementara itu Panji Mayza Perdana mengaku mengenal Fathan di dunia teater Merah Putih yang merupakan ekstrakurikuler SMA.
"Dia memang bukan anggota ekskul teater. Tetapi setiap ada kegiatan dia itu aktif membantu kami, dia sering bermain musik dari gendang," kata Panji pelatih teater.
(Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Permintaan Terakhir Fathan Mahasiswa Telkom University yang Dibunuh ke Temannya, Sayang Tak Terwujud