Polisi sudah mengendus dan mencurigai tersangka Alek Sander akan melarikan diri ke luar daerah.
Saat polisi mengecek di terminal Petanang Lubuklinggau, didapati tersangka Alek Sander sedang bersiap-siap hendak berangkat.
Polisi langsung melakukan penangkapan dan pada saat akan ditangkap Alek Sander berusaha melarikan diri.
"Kami sudah memberikan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga kali, tapi dia tetap ingin kabur," ujar Dedi.
Alhasil polisi memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki Alek Sander mengenai betis kanan dan kiri.
"Selanjutnya dia langsung dibawa ke Mapolres Muratara untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," ujar Dedi.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Alek Sander, kata Dedi, didapati keterangan bahwa dirinya bukan pelaku utama atau otak pembunuhan itu.
Baca juga: Kisah Tragis Fathan, Tewas Dibunuh Gara-gara Tak Meminjami Uang, Baru Kenal Seminggu dengan Pelaku
Pelaku utama pembunuhan tersebut adalah ayahnya bernama Harun Sohar (55 tahun) yang tidak lain kakak kandung korban Ardeni.
"Bapaknya yang mengajak mencari korban, bapaknya pula yang pertama kali menebaskan parang ke leher korban," ungkap Dedi.
Polisi kemudian mengamankan Harun Sohar di rumahnya dan menaikkan statusnya dari sebelumnya sebagai saksi menjadi tersangka.
Sebelumnya diungkapkan polisi, motif dari pembunuhan sadis ini diduga dilatarbelakangi masalah harta warisan.
Belakangan diketahui ternyata tak hanya perkara harta warisan saja, masalah lain pun banyak yang memicu saudara kandung ini berseteru.
"Masalah dalam keluarga mereka ini sebenarnya sudah lama, masalahnya banyak, tidak hanya masalah harta warisan saja."
Sudah sering ribut, tapi tidak sampai terjadi perkelahian, ribut mulut saja, baru kali ini disertai pakai senjata tajam," jelas Dedi.