Gempa Majene
Gempa bumi magnitudo 6,2 mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2020) sekira pukul 02.28 Wita.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, diketahui pusat gempa berada di Kabupaten Majene dengan kedalaman 10 meter.
Baca juga: Selamatkan Bayi di Incubator Rumah Sakit, Suster Mia Meninggal saat Gempa Susulan Guncang Majene
Baca juga: Aksi Heroik TNI di Gempa Mamuju, Pasang Badan Lindungi Istri & Anak dari Reruntuhan, Ada yang Tewas
Akibat gempa tersebut, Sejumlah bangunan seperti kantor pemerintahan hingga rumah sakit mengalami kerusakan parah.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/1/2021) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat mencatat ada sekitar 300 rumah warga di Kabupaten Majene yang mengalami kerusakan akibat gempa tektonik 6,2 magnitudo tersebut.
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan bahwa selain kerusakan, ada 8 warga yang dinyatakan delapan orang tewas akibat tertimpa puing reruntuhan bangunan.
Akibat gempa tersebut, warga masih trauma untuk kembali ke tempat tinggalnya.
Mereka pun saat ini mengungsi di tempat-tempat yang dirasa aman seperti daerah pesisir dan bangunan.
Baca juga: Akses Jalan Mamuju-Majene Sudah Bisa Dilalui Setelah Putus karena Gempa
Baca juga: Antisipasi Penjarahan, Distribusi Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Majene Dikawal Ketat Polisi
"Kalau di Majene tidak tertentu pengungsian karena rata-rata di pesisir dan gunung," imbuh Darno.
Saat ini, kata Darno, BPBD Sulawesi Barat masih mencatat sembari evakuasi terhadap warga yang mengalami luka-luka.
Keterangan BMKG
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Dikutip dari Kompas.com , Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Gempa bumi yang berkali-kali terjadi di Majene, Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Himawan/Hendra Cipto )