Mi dengan resep dari Thailand itu lah yang kemudian dijual di Restoran Panglima.
"Resepnya saya dapatkan dari orang Thailand. Dulu dia tidak bisa pulang ke Thailand, waktu itu sekitar era 1993. Orang ini bisa masak Tomyam, mie dan lainya, dari situ saya belajar," katanya.
Baca juga: Cerita Unik Buaya Doyan Makan Kerupuk di Bangka Barat, Terungkap Asal-usulnya
Hidayat Arsani mengaku, membuka usaha Mie Panglima ini bertujuan membangkitkan perekonomian di daerah.
Apalagi banyak tenaga kerja yang dipecat dan tidak bisa bekerja di saat pandemi Covid-19 saat ini.
Kehadiran Mie Panglima diharapkan bisa menyerap sedikit tenaga kerja yang menganggur akibat pagebluk berkepanjangan saat ini.
"Jadi dengan membuka lapangan kerja baru, lebih meringankan beban Pemerintah Kota Pangkalpinang," ucapnya
Saat ini Restoran Mie Panglima baru bisa menyerap sebanyak tujuh karyawan.
Mereka sebelumnya tidak bekerja karena pandemi Covid-19 ini.
"Tujuh orang pegawai, yang kita cari ini orang orang yang betul-betul tidak bekerja," ujarnya.
Ke depan, Hidayat Arsani berencana membuka cabang di daerah-daerah lainya dengan tujuan yang sama.
Menu yang ada di Restoran Mie Panglima saat ini di antaranya adalah mi kuah dan mi goreng dan beraneka minuman.
Mi di Restoran Panglima yang dibuat menggunakan adonan sendiri, bertekstur lembut, dan mepuk.
Hidayat Arsani mengatakan, mi dibuat sendiri untuk memastikan terhindar dari bahan kimia.
Baca juga: Kisah Lengkap Ayu, Terperdaya Janji Palsu Dibunuh Lalu Mayatnya Dimasukan dalam Karung di Bangka
Dengan takaran yang sesuai, dia harus memastikan tekstur mi yang dihasilkan lembut dan empuk ketika dimakan.