TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Sejumlah pengungsi korban banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) nekat meninggalkan pengungsian dan pulang meski kampung halamannya masih terendam air.
Pengungsi banjir di Kalsel memilih pulang karena mereka khawatir adanya aksi pencurian di kampung halaman mereka, Minggu (17/1/2021).
Seperti Jumhari (50), pengungsi asal Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.
Ia dan sejumlah tetangganya memilih pulang ke desa dari kantung pengungsian di wilayah Guntung Manggis, Kota Banjarbaru.
Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel Senin Pagi, Trans Kalimantan Belum Bisa Dilintasi, Genangan 1,5 M, Jalan Rusak
Baca juga: Tanah Kelahiran Disapu Banjir Bandang, Olla Ramlan, Hendy Drummer GIGI dan Ian Kasela Doakan Kalsel
Ia menuturkan, kondisi kampung halamannya yang kosong ditinggal warganya mengungsi, dimanfaatkan oleh para pencuri untuk bersaksi.
"Kami yang laki-laki pulang biar ibu-ibu dan anak-anak saja yang di pengungsian. Soalnya kampung sunyi (sepi), infonya banyak maling keliaran jadi kami pulang untuk berjaga," kata bapak dua anak ini.
Ia mengatakan, dari informasi yang diterima dari para tetangganya, di desa-desa sebelah sejumlah barang berharga warga yang mengungsi seperti sepeda motor, televisi dll ada yang hilang dicuri.
"Katanya ada pencuri yang pakai kelotok (perahu bermotor), pura-pura menjemput keluarga di desa, tapi mengambil barang di rumah yang kosong," katanya.
Jumhari mengatakan, saat ini di desanya air masih menggenang setinggi perut orang dewasa.
"Kami tidur di atas-atas loteng. Ya tidak papa daripada barang-barang pada hilang," pungkasnya.
Baca juga: Banjir di Kalsel Dikabarkan Telan Korban Jiwa, Ramai Tagar #KalselJugaIndonesia hingga Sikap Jokowi
Korban banjir dari Kabupaten Banjar diketahui mulai mengungsi ke wilayah Kota Banjarbaru.
Per hari ini, di Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, tercatat ada sekitar 1700 pengungsi asal Kabupaten Banjar.
Mereka mengungsi di sejumlah pemukiman warga serta sekolahan yang ada di Guntung Manggis.
Trans Kalimantan Belum Bisa Dilewati