Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUNNEWS.COM - Jasad Mia Tresetyani Wadu diiringi dua teman baiknya hingga tiba di rumah duka.
Seorang sahabat bernama Dayu, mengatakan bahwa Mia adalah temannya berjuang sejak duduk di bangku SMA.
Kedunya memiliki cita-cita yang sama yakni menjadi cabin crew.
Ida Ayu Kade Widya dan Srita teman sejawat Pramugari Mia Tresetyani Wadu (23) turut mengantarkan sampai ke rumah duka di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Rabu 20 Januari 2021.
Ida Ayu Kade Widya atau akrab disapa Dayu merupakan teman seperjuangan Mia semasa di Bali hingga keduanya berhasil sukses menjadi awak kabin pramugari maskapai ternama di Indonesia.
Meskipun bertugas sebagai pramugari di maskapai berbeda, namun persabahatan mereka tetap terjalin.
Dayu bertugas di Maskapai Lion Air, sedangkan Mia di Maskapai Sriwijaya Air.
Dayu turut terbang dari Jakarta ke Bali bersama teman sekamar Mia, yakni Srita, keduanya merupakan sahabat baik Mia.
Mereka mengantarkan jenazah Mia sampai ke rumah duka.
Baca juga: Boeing Diminta Ganti Rugi Rp7 T kepada Keluarga Korban Lion Air
Baca juga: Hari Ke-12 Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air : Tak Ada Tubuh Korban yang Dibawa Ke Posko JICT II
Baca juga: Didampingi KSAL, Presiden Jokowi Tinjau Posko SAR Sriwijaya Air di JICT II
Pasca teridentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri Kamis 14 Januari 2021 pekan lalu, hari ini jenazah Mia dipulangkan ke kediamannya di Denpasar, Bali.
Jenazah Mia disemayamkan terlebih dahulu dan akan dimakamkan pada Kamis 21 Januari 2021 esok di Tempat Pemakaman Kristen Mumbul Nusa Dua.
Baik Dayu maupun Srita sama - sama terpukul atas kejadian ini dan merasa sangat kehilangan sosok Mia yang dikenal ceria, ramah dan peduli terhadap sesama itu.
Mia, kata Dayu, bercita-cita sama untuk menjadi awak kabin pesawat terbang.
"Mia sosok yang luar biasa selalu ada untuk temannya, cepet akrab sama orang, selalu mengerti dengan sahabat, Mia teman seperjuangan saya dari awal sejak di Bali.
Kita berdua merantau bareng, berjuang bareng," ungkap Dayu saat dijumpai Tribun Bali.
"Dulu kami satu SMA dan satu bangku, kita berdua sama-sama bercita-cita menjadi cabin crew," jabarnya.
Menurut Dayu, kepergian Mia untuk selama-lamanya membuat seluruh orang yang mengenal pasti merasa kehilangan.
"Semua teman kehilangan," ucapnya.
Dayu berdoa agar Mia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan pergi dalam damai.
"Semoga Mia mendapat tempat terbaik," tuturnya.
Meskipun berbeda tempat tinggal di Tangerang, namun Dayu dan almarhumah Mia sering bertemu dan intens berkomunikasi melalui handphone.
Terakhir, Dayu, Srita dan almarhumah Mia berjalan-jalan di salah satu Curug di Bogor pada akhir tahun lalu.
Dayu mengaku sebelumnya tidak memiliki firasat apapun atas peristiwa memilukan ini.
"Tidak ada firasat saya," ucap dia.
Jenazah Tiba di Rumah Duka
Diiringi dua sahabat dan kakak kandungnya, jenazah Mia Tresetyani Wadu (23) tiba di kediaman Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Rabu 20 Januari 2021 sore.
Turun dari ambulans, Peti jenazah Mia diusung oleh crew dari Maskapai Sriwijaya Air Bali.
Jenazah pramugari korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 warga Denpasar, Bali itu akhirnya teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri.
Keluarga mendapat kabar Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 18.00 Wita.
Jenazah Mia teridentifikasi bersamaan dengan nama-nama 5 korban teridentifikasi lainnya hari itu.
Para korban teridentifikasi dari hasil sidik jari dan DNA keluarga yang sebelumnya telah diambil samplenya oleh pihak Tim DVI Polda Bali.
Jenazah Mia tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Rabu 20 Januari 2021 sekitar pukul 15.50 Wita.
Dilaksanakan prosesi serah terima dari pihak maskapai Sriwijaya Air kepada keluarga.
Pantauan Tribun Bali, kediaman Mia dipenuhi puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa atas kepergian sosok wanita yang dikenal baik dan ramah itu.
Bagi pelayat yang hadir pun diberlakukan protokol kesehatan covid-19.
Setibanya di rumah duka, kedatangan jenazah Mia disambut isak tangis keluarga, kerabat dan rekan Mia.
Selanjutnya, dilaksanakan ibadah penerimaan jenazah di rumah duka.
Malam ini jenazah Mia disemayamkan terlebih dahulu oleh pihak keluarga di rumah duka.
Jenazah Mia akan dimakamkan pada Kamis 21 Januari 2021 esok diawali dengan ibadah kebaktian di rumah duka.
Jenazah Mia dikebumikan di Tempat Pemakaman Kristen Mumbul Nusa Dua.
"Kami pihak keluarga, jasad saudara kami almarhumah Mia Tresetyani Wadu sudah berada di rumah kami dengan baik, kami akan menyerahkan semua kepada majelis GPIB Maranatha Denpasar," ujar salah satu perwakilan keluarga dalam sambutannya.
Almarhumah Mia merupakan bagian dari jemaat GPIB Maranatha Denpasar.
Mia aktif dalam gerakan pemuda gereja dan dikenal sebagai pribadi yang rajin dan taat beribadah.
Pihaknya meminta kepada Maskapai Sriwijaya Air untuk mengawal kepulangan jenazah Mia.
Khususnya permintaan khusus keluarga adalah jenazah Mia dikawal dua teman karib sekaligus teman sejawatnya.
Keputusan penjemputan jenazah Mia di Bandara Ngurah Rai Bali ini berdasarkan pertimbangan sejumlah faktor, salah satunya adalah masa pandemi covid-19.
"Saya sudah memastikan kepada pihak maskapai bahwa kami mohon untuk dikawal oleh teman sejawat yang juga teman karibnya, Dayu dan Srita, teman baiknya," ujar kerabat Mia, Yudi Irawan.
"Dayu sama Srita dua teman baik yang selama ini ikut membantu proses di sana, memang mereka ada petugas khusus yang mendampingi update tentang informasi dari Mia," imbuhnya.
Mia merupakan salah satu pramugari dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJY – 182 rute Jakarta – Pontianak yang mengalami musibah kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu.
Mia Zet Wadu merupakan bagian dari Ikatan Keluarga Besar Flobamora Kolorai Hawu, Sabu Raijua Bali.
Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta Pontianak, yang take off pada 14.36 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta sempat hilang kontak dan kemudian diketahui terjatuh di perairan.
Peristiwa itu terjadi hanya beberapa saat take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng,
Pesawat jenis Boeing B737-500 tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1994.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pengakuan Dayu, Teman Seperjuangan Pramugari Mia di Bali Hingga Perantauan: Kami Sangat Kehilangan