Di akhir perbincangannya dengan Serambinews.com, sumber tersebut hanya mengingatkan bahwa, "Untuk kasus ini adagium 'Kita jaga alam, alam jaga kita' tampaknya berlaku secara absolut."
Dengan munculnya pemikiran dari para mahasiswa ITB itu, berarti hingga saat ini sudah ada tiga pendapat tentang penyebab terjadinya fenomena tanah bergerak atau tanah longsor di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie.
Ditunggu, hasil survei berikutnya untuk memperkuat atau justru membantah pendapat yang sudah ada, sehingga penyebab tanah bergerak itu tak lagi jadi misteri.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Diduga, Ini Faktor Baru Penyebab Tanah Bergerak di Kuta Cot Glie, Aceh Besar
(Serambinews.com/Yarmen Dinamika)