Meski berduka atas meninggalnya Mia, Yudi mengaku keluarga besar bangga sang pramugari berpulang saat melaksanakan tugasnya.
Baca juga: Hari Terakhir Perpanjangan Ke-2 Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182, Ini Bagian Pesawat yang Dievakuasi
Baca juga: Penjelasan Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air: Ada Ketidakakuratan
"Kami bangga Mia meninggalkan kami dalam tugasnya itu yang membuat keluarga besar kami bangga," pungkasnya.
Tak hanya keluarga, teman Mia juga merasakan duka mendalam atas kepergian sang pramugari.
Ida Ayu Kade Widia (22), rekan seprofesi Mia, mengungkapkan bagaimana sosok almarhumah semasa hidup.
Menurut Dayu, panggilan akrab Ida Ayu Kade Widia, Mia merupakan sosok yang selalu ada untuk teman-temannya.
Mia juga dinilai sangat menyayangi orang tuanya.
"Mia sosok yang luar biasa banget, yang selalu ada untuk teman-temannya."
"Cepat banget akrab sama orang, sayang banget sama orang tuanya," ungkap Dayu, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Dayu menambahkan, menjadi pramugari adalah cita-cita dirinya dan Mia sejak lama.
Ia mengatakan dirinya dan Mia berjuang bersama untuk menjadi pramugari.
"Kita berdua bercita-bercita jadi cabin crew, terus kita merantau, dan berjuang bareng."
Baca juga: Hari Ini Status Masa Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Akan Diputuskan
Baca juga: Hari Ke-12 Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air : Tak Ada Tubuh Korban yang Dibawa Ke Posko JICT II
"Di Jakarta, tinggal beda kos tapi sering ketemu dan kontak dan saya ke Jakarta sama dia," kisahnya.
Mengutip Tribun Bali, sebelum kepergian Mia, Dayu mengungkapkan mereka sempat berjalan-jalan ke Bogor bersama seorang teman akhir tahun lalu.
Namun, ketika itu Dayu mengaku tak memiliki firasat apa-apa.