Dukungan itu pula yang membuatnya berusaha bangkit dan berusaha mandiri agar tak lagi menggantungkan hidup pada orang lain.
Semangat untuk mandiri ini menguat saat Ulee belajar mendongeng.
Baca juga: VIRAL Kisah Kakek 83 Tahun Penjual Bubur Kacang Hijau di Garut, Harganya Murah Agar Sekalian Sedekah
Sosok Samsudin, seorang pendongeng satwa langka asal Indramayu yang sempat meraih penghargaan Kehati Award 2020 yang menurut Ulee, sangat menginspirasinya.
Itu pula sebabnya, saat akhirnya Ulee memutuskan untuk mencoba peruntungan berjualan kaus, kaus yang ia jual adalah kaus bergambar sosok Samsudin.
"Saya juga suka dongeng satwa langka, sengaja dijadikan desain juga untuk mengenalkan satwa langka kepada masyarakat," ucapnya.
Ulee mengatakan, kaus-kaus itu ia jual dengan harga Rp 120 ribu per potong.
Keuntungan yang diambil Ulee tak besar.
Hanya Rp 20 ribu karena Rp 100 ribu lainnya ia gunakan untuk mengganti ongkos produksi.
Meski keuntungannya tak banyak, Ulee masih menyisihkan sebagiannya untuk disantunkan kepada anak yatim di sekitar rumahnya.
"Sebanyak 50 persen untuk saya, 50 persen untuk anak yatim," ucapnya.
Namun, agar hasilnya mencukupi, kata Ulee, setiap bulan ia paling tidak harus bisa menjual 100 potong kaus.
Ini pula yang membuatnya terus termotivasi untuk menjalankan usahanya.
Ulee mengatakan, kondisi anak-anak yatim di sekitar rumahnya sangat memprihatinkan.
Baca juga: VIRAL Video Anak Kecil Diajari untuk Bersedekah, sang Ibu Beberkan Cerita Lengkapnya
Mereka hidup serba kekurangan.