Selain Perbekel Pariadnyana, suara dentuman itu juga didengar oleh salah satu nelayan asal Banjar Dinas Segara, Desa Kubutambahan, Komang Wagiastra (53).
Kala itu, Wagiastra mengaku tengah melaut.
Lantas ia tiba-tiba dikejutkan dengan adanya suara dentuman yang sangat keras.
"Saat itu saya lagi nyari ikan di tengah laut. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari bibir pantai. Suaranya terdengar jelas. Saya kira ada gardu yang meledak," ungkapnya.
Selain di Kubutambahan, suara dentuman itu juga terdengar hingga di Kota Singaraja dan Desa/Kecamatan Sukasada.
Salah seorang warga Desa Sukasada, I Gusti Ngurah Putra Sana juga mengaku terkejut dengan suara dentuman itu.
"Saya kira ada bom. Kaget lah, suara dentumannya keras sekali," katanya.
Suara dentuman misterius ini juga ramai dibicarakan oleh warganet di sosial.
Mereka bertanya-tanya dari sumber suara suara ledakan tersebut.
Bahkan ada yang menduga suara itu berasal dari proyek Bendungan Tamblang.
Mengingat pihak pekerja kerap melakukan blasting tanah menggunakan bahan peledak.
Dikonfirmasi terkait dugaan itu, Satker Bendungan BWS Bali Penida, I Gusti Putu Wandira mengatakan, blasting tanah dengan menggunakan bahan peledak memang sering dilakukan oleh pihaknya.
Namun suara ledakan semestinya tidak sampai terdengar hingga di wilayah Kota bahkan di Kecamatan Sukasada.
"Peledakan memang ada, tapi di dalam trowongan. Tidak mungkin bisa sampai terdengar di kota. Jarak antara proyek dengan kota kan cukup jauh, sekitar 20 kilometer. Kalau kami melakukan peledakan selalu lmemberikan aba-aba berupa suara sirine dan hitung mundur," terangnya.