TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial SY nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Pria berumur 52 tahun itu diduga memiliki beban pikiran lantaran putranya yang akan menikah tapi tidak sesuai dengan primbon Jawa.
Kasubbag Humas Polres Kebumen, Iptu Sugiyanto mengungkapkan kronologi penemuan YS dengan kondisi tergantung di rumahnya, Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen, Jawa Tengah, Senin (25/1/2021).
Ia mengatakan, peristiwa tersebut pertama diketahui oleh istri korban sekitar pukul 03.45 WIB.
Baca juga: Kisah Pilu Suami Istri Tewas Tertimpa Longsor, Baru 3 Bulan Menikah, Kamar Kos Dihantam Batu besar
"Suami awalnya pamit mau pergi ke belakang sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sudah berselang waktu 30 menit tak kunjung kembali," jelas Sugiyanto melalui rilis tertulis yang diterima, Selasa (26/1/2021).
Istri yang curiga lantas menyusul suaminya ke belakang.
Namun, betapa terkejutnya saat ia melihat suaminya tewas tergantung di dapur.
Sang istri menjerit histeris hingga tetangga sekitar datang ke rumahnya.
Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan tanda mencurigakan yang mengarah ke tindak pidana.
"Berdasarkan bukti-bukti di lapangan yang kami peroleh, kuat dugaan yang bersangkutan sengaja gantung diri," terang Sugiyanto yang juga Pelaksanan Harian Kapolsek Klirong.
Usut punya usut, korban nekat mengakhiri hidupnya karena beban pikiran.
Baca juga: Pemancing Berteduh di Bawah Jembatan Saat Hujan, Sungai Meluap, 2 Orang Tewas Terbawa Arus
Padahal, dalam waktu dekat putranya akan segera naik ke pelaminan.
Namun, korban adalah penganut kejawen yang taat.
Sesuai kepercayaan, tanggal pernikahan dan perjodohan harus sesuai dengan kitab primbon.