Data BNPB per Selasa (26/1/2021) pukul 20.00 WIB, Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat.
Pengerahan tersebut tidak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan tetapi juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene-Mamuju.
Alat berat telah menyelesaikan pembersihan reruntuhan di 19 rumah warga, proses pengerjaan tiga rumah dan diagendakan dua rumah untuk tahap selanjutnya.
Tercatat ada dua unit rumah yang belum dapat dikerjakan karena akses jalan sempit.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,9 di Bengkulu Selatan Getarannya Terasa Hingga Liwa Lampung Barat
Baca juga: Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp240 Juta untuk Korban Gempa di Mamuju-Majene
Sejarah Gempa di Sulbar
Sebelumnya. telah terjadi gempa wilayah Majene dan Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021).
Dikutip dari Kompas.com, gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju sempat menyebabkan ekonomi, infrastruktur, sosial serta sektor kesehatan di Sulbar terpuruk.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi, menyampaikan gempa bumi yang terjadi di Majene merupakan gempa bumi pengulangan.
Berdasarkan sejarah episenter, gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber-sumber gempa yang memicu tsunami, hingga mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.
Peristiwa pertama adalah bencana gempa pada 11 April 1967 dengan magnitudo M 6,3 di daerah Polewali Mandar.
Sejarah gempa yang kedua, yaitu terjadi pada 23 Februari 1969, di mana gempa bumi tektonik pada saat itu terjadi dengan kekuatan magnitudo M 6,3.
Berikutnya, gempa kuat yang ketiga terjadi di daerah Mamuju dengan kekuatan magnitudo M 6,7 pada 8 Januari 1984.
"Berdasarkan pengalaman sejarah ini, diharapkan masyarakat tetap waspada, memastikan tempat tinggal aman dan menghindari area yang berpeluang terjadi longsoran," ujar Bambang, Jumat (15/1/2021).
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Ellyvon Pranita)