TRIBUNNEWS.COM - Seorang suami menjerat leher istrinya sendiri hingga tewas.
Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena cemburu korban dilamar pria lain.
Sementara berdasarkan keterangan warga, pelaku nekat membunuh korban karena terlilit utang.
Muhammad Ali (32) tega habisi nyawa istrinya, Syapurah (29) dengan menjerat leher setelah cekcok dua kali.
Syapurah (29) warga dusun Tebat, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo tewas ditangan Muhamad Ali (32) yang tak lain adalah suami korban sendiri, pada Rabu (27/1/2021).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunjambi.com, korban tewas ditangan pelaku setelah beradu mulut dengan pelaku.
Dari keterangan Rindi, Warga Dusun Tebat menyebutkan pelaku terlibat cekcok dengan korban dipicu masalah ekonomi.
Baca juga: Seorang Ibu Lecehkan Anak Kandung, Rekam dan Kirim Video ke Suami yang Tinggal dengan Istri Pertama
Baca juga: Emosi Dibangunkan saat Tidur Siang, Suami Pukul dan Dorong Istri, Kini Berurusan dengan Polisi
Dari informasi yang didapatkannya, pelaku yang terlilit utang melampiaskannya ke sang istri.
"Kalau kami lihat korban anak-anak baik dan memang kondisi sumai korban itu sering marah-marah kepada istrinya karena terlilit utang," ujar Rindi.
Kapolres Bungo melalui Kasatreskrim, AKP Riedho Syawaluddin Taufan membenarkan seorang suami di Dusun Tebat, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII tega membunuh istrinya dengan cara kejam.
Dia menyebutkan, sebelum korban dibunuh, korban dan pelaku terlibat cekcok hingga terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pembunuhan.
"Setelah cekcok memuncak akhirnya pelaku itu menganiaya korban dengan cara mendorong hingga terjatuh dan leher terbentur sudut lemari. Pelaku juga mencekik leher korban hingga korban tak berdaya," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Pria Depresi Diceraikan Istri, Sering Panggil Nama Orang Tercinta, Kini Tinggal Bersama Ayam
Tak sampai disitu, pelaku juga mengikat leher korban dengan tali jemuran yang diambil dari belakang rumah.
Kejinya lagi, setelah lehernya diikat dua kali, tali yang tersisa dilemparkan ke resplang rumah dengan niat menggantung sang istri.