Sehingga bila penumpang hendak mengikuti uji coba pulang pergi, pastikan telah mengambil antrean untuk dua perjalanan (perjalanan pergi dan perjalanan pulang).
Kemudian untuk mencegah satu orang mengambil banyak antrean, setiap akun KRL Access yang digunakan hanya dapat memiliki dua antrean berstatus aktif.
Selain itu, setiap orang yang akan ikut uji coba harus membawa Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik dari bank.
Satu tiket KMT maupun uang elektronik bank, berlaku untuk satu orang.
Selain itu penumpang diminta untuk senantiasa menaati protokol kesehatan yang berlaku di stasiun dan di dalam kereta.
Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Kemenhub Giring PO Bus Terapkan Penjualan Tiket Digital ke Penumpang
Masih Batasi Jumlah Penumpang
Sementara itu dalam uji coba KRL Solo-Jogja ini, PT KAI Commuter membatasi jumlah penumpang.
"Karena masih di masa pandemi, sesuai peraturan kementerian, satu (gerbong) kereta maksimal 74 orang," ungkap Anne Purba.
Diketahui, KRL Solo-Jogja memiliki empat rangkaian gerbong kereta.
Selain jumlah penumpang, kuota per stasiun juga disebut telah dibagi.
"Setelah daftar online, nanti akan mendapatkan kartu multi trip (KMT) di stasiun, atau kalau sudah punya e-money tinggal datang ke stasiun cukup Rp 1, bisa mencoba KRL sampai 7 Februari," ungkap Anne.
Sementara itu diketahui KRL Solo-Jogja akan komersil mulai 10 Februari 2021 mendatang.
Tarif KRL Solo-Jogja berlaku flat, yakni Rp 8.000 sama dengan tarif KA Prambanan Ekspress (Prameks).
Baca juga: Kereta Prameks Solo-Jogja akan Dihentikan dan Diganti KRL, Apa Kelebihannya?
Adapun KRL Solo-Jogja akan secara penuh menggantikan perjalanan KA Prameks dari Solo hingga Stasiun Tugu, Yogyakarta.