News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rumah Kosong Jadi Sarang UIar di Solo, Pemilik Komedian Ternama dan Jadi Markas Grup Lawak

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah di Sumber, Solo, yang tak terawat. Sampai ditemukan banyak ular

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNNEWS.COM,  SOLO - Rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, itu terlihat dalam kondisi mengenaskan.

Namun rumah itu ternyata menyimpan sejarah panjang bagi salah satu grup komedi paling legendaris di negeri ini yakni Srimulat.

Rumah kosong yang kondisinya memprihatinkan itu ternyata milik pasangan legenda grup lawak Srimulat Teguh Slamet Rahardjo dan Djujuk Djuarsih yang menjadi sosok ayah dan ibu bagi Srimulat.

Merekalah yang mendirikan Srimulat. 

Berikut fakta-faktanya :

1. Ditempati pertama kali tahun 1978

Rumah bercat putih pertama kali ditempati mereka sekira tahun 1978 pasca mereka pindahan dari Kota Pahlawan, Surabaya.

Anak Teguh dan Djudjuk, Eko Saputro alias Koko, mengisahkan kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Rumah Kosong Milik Legenda Srimulat Pak Teguh Diduga Jadi Sarang Ular, Warga Temukan Piton 3,5 Meter

"Ini kediaman pribadi bu Djujuk dan pak Teguh," kata Koko, kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/1/2021).

Rumah tersebut sering disambangi para bintang top Srimulat untuk bertukar pikir dan berproses bersama seperti Nunung, Basuki, Kadir, sampai Tarzan.

"Era 1980-an sampai 1990-an di sini menjadi basecamp Srimulat," ujar Koko.

2. Mulai Sepi Usai Teguh Slamet Rahardjo meninggal dunia. 

Pada 22 September 1996, Teguh Slamet Rahardjo meninggal dunia.

Laiknya kehilangan 'yoni' dari sang pemilik, rumah markas Srimulat itu pun ikut kehilangan nyawanya.

Baca juga: Pemuda Ini Nodai Kekasihnya hingga 6 Kali, Peras Orang Tua Korban dengan Video Syur Aksinya

Tak ada lagi bintang Srimulat yang kumpul di sana.  

Anak-anaknya bahkan tak lagi menempati rumah itu lantaran sudah menjalankan biduk rumah tangga mereka dan punya rumah masing-masing.

"Setelah pak Teguh meninggal, ibu pindah di Gremet.

Momen terakhirnya pak Teguh, ya, di rumah ini," kata Koko.

3. Akan Difungsikan Kembali 

Setelah tak terawat selama 10 tahun, rumah kosong di bakal difungsikan lagi.

Kata Koko, rumah itu bakal dipakai jadi sanggar.

"Ini akan dijadikan sebagai sanggar seni. Untuk kegiatan Srimulat, juga untuk tempat latihan buat teman-trman yang berminat di seni apapun," ungkap Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Akui Minder Masuk Dunia Hiburan, Inilah Sosok Putri Bungsu Pelawak Kadir Srimulat

"Di sini, para pelatih dan peserta dipersilahkan berkreasi di sini," tambahnya.

Koko meyakini para anggota Srimulat akan mendukung rencana pemanfaatan rumah mendiang Teguh dan Djujuk sebagai sanggar seni.

Rencana tersebut segera diberitahukan ke para anggota Srimulat.

Terlebih itu juga membantu regenerasi pelawak, termasuk dalam tubuh grup Srimulat.

Rumah bekas markas Srimulat ()

"Kita butuh bibit bibit pelawak apalagi kita sudah banyak tawaran beberapa stasiun TV," ujar Koko.

"Itu akan diisi teman-teman pelawak seperti Kadir, Tessy, dan Nunung," tambahnya.

4. Jadi sarang ular 

Setelah 10 tahun tak dipakai, rumah itu ternyata jadi sarang ular.

Hal itu diketahui setelah penemuan ular oleh tetangga bernama Muhammad Debby Mardani (17).

Ia menduga, ular piton itu berasal dari rumah kosong di sebelahnya, alias rumah milik Teguh dan Djudjuk.

Ular sepanjang 3,5 meter tersebut melata menuju kediaman Debby dari rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Baca juga: Sesama Pecinta Reptil, Pasangan Ini Jadikan Ular Piton Sebagai Mas Kawin Pernikahan

Anak pemilik rumah kosong, Eko Saputro mengatakan dirinya baru mengetahui bila ada ular lahan milik ayahnya.

Itu didapati dari kabar Ketua RT setempat.

"Berita dari pak RT dan RW kalau ada ular keluar dari rumah ini semalam," kata Eko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).

Temuan tersebut, sambung Eko, langsung dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran Kota Solo.

Sejumlah personel pemadam kebakaran dan pawang ular diterjunkan ke lokasi kejadian.

"Itu untuk melacak di rumah ini," tutur Eko.

Saat melakukan pelacakan ditemukan lagi seekor ular python sepanjang 2 meter.

Setelahnya, pelacakan ditunda lantaran minimnya pencahayaan dan ketinggian rumput di lokasi terlampau tinggi.

Baca juga: Menkes: Semua Epidemiolog Bilang untuk Atasi Pandemi Harus Kurangi Laju Penularan Virus

"Rumputnya setinggi perut. Terlalu berisiko maka diputuskan tadi pagi dibersihkan," ucap Eko.

Dari pantauan TribunSolo.com, rumput-rumput langsung dibersihkan. Dahan-dahan pohon turut ditebangi.

Saat pelacakan dilakukan, sambung Eko, tidak ditemukan lagi ular di lokasi.

"Diperkirakan sudah keluar semua," ujarnya.

5. Kemunculan ular bukan kali pertama

Muhammad Debby Mardani (17) mendapati ular sanca kembang atau pithon menyambangi kediaman keluarga bukan hanya sekali.

Ular tersebut diduga datang dari rumah kosong di sebelah barat kediamannya, Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Debby mengungkapkan dirinya pertama kali menangkal ular python betina sepanjang 5,5 meter dari kawasan rumah tersebut.

"Itu sekira 5 bulan yang lalu," ungkapnnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).

Saat itu, sambung Debby, dirinya tengah tertidur lelap dan didatangi ular python tersebut.

"Itu lagi tidur terus dicium lalu saya bangun dan menangkapnya," kata Debby.

Selang 2 minggu setelahnya, Debby mendapati anakan ular python sepanjang 2 meter.

"Sebulan setelahnya, menemukan anakan sepanjang 1,5 meter," ucap Debby.

"Yang terakhir kemarin malam, ular python sepanjang 3,5 meter," tambahnya.

Ular tersebut mendatangi kediamannya saat Debby tengah asyik main gitar di teras.

"Rencana mau saya pelihara terus saya jual," tuturnya.

Mengejutkan

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran langsung terjun menuju lokasi penemuan ular sanca kembang atau python di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Itu dilakukan seusai mendapat laporan warga setempat sekira pukul 08.00 WIB.

Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Suhariyanto mengatakan personel langsung melakukan penyisiran.

Termasuk, lahan rumah kosong di kawasan Jalan Kahuripan Barat II.

"Warga setempat mengeluhkan sering diketemukan ular di lahan tersebut dan sudah tertangkap 4 ekor," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).

Penyisiran dilakukan sekira pukul 20.30 WIB sampai 21.00 WIB bersama tim BPBD, Tagana, dan relawan.

"Lalu ditemukan lagi satu ekor ular jenis sanca kembang panjangnya sekira 2 meter," ucap Suhariyanto.

Kondisi rumah kosong yang diduga menjadi sarang ular piton beberapa ekor di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (30/1/2021). ()

Penyisiran kemudian dihentikan lantaran ketinggian rumput terlampau tinggi dan tidak ingin mengambil risiko.

Kegiatan tersebut kemudian dilakukan kembali sekira pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.

Bersamaan dengan itu, pembersihan rumput dan dahan di lokasi temuan juga dilakukan.

"Saat dilakukan penyisir, hasilnya nihil," katanya.

Kesaksian Warga

Detik-detik penemuan ular piton lanjutan sepanjang 3,5 meter masuk ke rumah warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo cukup menegangkan.

Masuknya ular tersebut pertama kali diketahui seorang remaja berusia 17 tahun, Muhammad Debby Mardani, Jumat (29/1/2021).

Waktu itu, dirinya tengah asyik main gitar di teras rumahnya seorang diri sementara anggota keluarganya yang lain tengah berada di dalam rumah.

"Ada orang rumah terus tahu langsung keluar lihat dan kaget," kata Debby kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).

Anggota keluarganya, sambung Debby, memang sempat panik teriak-teriak setelah tahu ada ular piton masuk rumah secara tiba-tiba di tengah malam.

"Teriak, celoke celoke pawang (panggilkan pawang)," ucap Debby.

"Kemudian saya tenangkan. Saya bilang 'kula saged, kula saged' (saya bisa, saya bisa)," tambahnya.

Tangan Debby kemudian dengan cekatan memegang tubuh dan kepala ular python.

"Kemudian saya masukkan ke boks. Terus saya bilang, 'sampun aman' (sudah aman)," katanya.

Di Dekat Rumah Jokowi

Sebelumnya, warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo dihebohkan dengan munculnya ular piton bertubi-tubi.

Tepatnya di Jalan Kahuripan Barat II yang hanya berjarak 800 meteran dari kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kutai Timur.

Adapun penemuan ular sanca kembang atau python terakhir Jumat (29/1/2021) malam.

Pasalnya, ular sepanjang 3,5 meter tersebut tahu-tahu nongol di teras rumah seorang warga, tepatnya milik keluarga Muhammad Debby Mardani.

Debby menjadi orang pertama yang tahu ular piton masuk ke rumahnya. 

Saat itu, dirinya tengah duduk dan bermain gitar seorang diri di teras rumah.

"Ularnya tahu-tahu menyambangi rumah," terang Debby menceritakan kejadian mengerikan tersebut seusai melapor ke Damkar Solo, Sabtu (30/1/2021).

"Terus saya tangkap dan masukkan ke boks," tambahnya.

Debby menduga ular piton tersebut datang dari rumah kosong sebelah barat rumahnya.

Dugaan tersebut bukan tanpa sebab. 

Pasalnya, ia sudah menangkap 3 ular dari kawasan rumah kosong.

"Pertama dulu belum lama itu indukan betina panjang 5,5 meter," ucap dia.

"Terus anakan dua masing-masing 1,5 meter dan 2 meter," imbuhnya.

Setelah menangkap ular pithon sepanjang 3,5 meter, Debby meminta warga segera menghubungi petugas pemadam Damkar Solo karena punya divisi evakuasi ular.

Hal itu lanjut dia, supaya penyisiran bisa segera dilakukan.

"Kemarin warga melaporkan terus petugas sudah datang," kata Debby.

Ditemukan di Samsat Solo

Sebelumnya, seekor ular jenis Retic phyton atau sanca kembang ditemukan di Kantor Samsat Solo, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Sabtu (23/1/2021).

Ular yang memiliki panjang 1,5 meter tersebut ditemukan di pipa pembuangan air wudhu masjid tersebut.

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengatakan ular sanca kembang pertama kali ditemukan pegawai Kantor Samsat Solo.

"Jadi diketahui airnya tersumbat," kata Janu kepada TribunSolo.com.

"Saat dicek ternyata ada ular," tambahnya.

Saat ditemukan, Janu mengungkapkan perut ular tersebut sudah membesar.

"Ular tersebut habis makan sesuatu," ungkapnya.

Setelah menemukan ular, Pegawai tersebut kemudian mengabari tim Exalos Indonesia sekira pukul 15.30 WIB.

Evakuasi ular kemudian dilakukan.

"Tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Penampakan Markas Srimulat Kini : Dulu Rumah Megah di Solo, Kini Tak Terawat Sampai Jadi Sarang Ular

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini