News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan Jalan Malioboro - Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup

Kawasan Malioboro sepi dengan pemberlakuan kegiatan masyarakat ini.

Baca juga: Gudeg Mbah Lindu dan 4 Kuliner Murah di Sekitar Malioboro Yogyakarta

"PSTKM minggu kedua penurunan pengunjung bisa mungkin 50 persen. Mungkin lebih. Sepi sekali ini," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).

Minggu pertama pemberlakuan PSTKM juga sama.

Terjadi penurunan yang signifikan dari pengunjung.

Malioboro saat ini sepi, tanpa pemandangan wisatawan yang berkunjung ke sana.

Hanya segelintir pengunjung yang sesekali berkelindan.

Pemberlakukan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY telah masuk pekan kedua. Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen. Sebagian pedagang terpaksa tak beroperasi karena tak ada pembeli. (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

"Minggu pertama, waktu itu landai terus, pengunjungnya sedikit. Ini 50 persenan sampai sekarang, bahkan mungkin kurang."

"Sangat berpengaruh. Toko-toko pada mengeluh. Dalam artian sepi, pembeli sedikit. Saya disambati, ya tidak bisa. Karena pelaksana di lapangan. Instruksi dari pusat seperti itu," katanya.

Kondisi ini membuat tak sedikit toko-toko, lapak pedagang kaki lima, dan pedagang kuliner di sana yang tutup.

Para pelaku usaha di sana pun berharap PSTKM tak diperpanjang, tetapi kemungkinan besar pembatasan akan dilanjutkan.

"Ya kita belum tahu, setelah tanggal 25 Januari 2021 nanti tak. Karena jam 19.00 (tutup), molor-molornya ada yang seperempat atau setengah jam. Kecuali yang drive through, kayak martabak itu kan jam 21.00-22.00," ujarnya.

Baca juga: 4 Jajanan Legendaris Sekitar Malioboro yang Enak dan Murah, dari Lumpia hingga Es Dawet

Pedagang yang tak beroperasi bisa mencapai 20-25 persen.

"Lesehan masih belum bisa terkondisi karena jam 9 ke atas memilih libur. Pilih libur, karena ga mungkin juga, karena dia buka jam 9 ke atas biasanya. Menunggu toko tutup di depannya."

"Sementara aturannya tutup jam 7 dan mereka mending libur saja lah, tak bisa beroperasi. Iya karena tadi dianggap tak efektif dan jam 7 harus tutup mungkin memilih daripada sibuk repot mending tutup.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini