Kejadian diatas terjadi berulang-ulang membentuk kilatan yang disebut perintis lembing atau “dart leader” yang kelihatan sebagai sambaran kilat.
Syarat Terjadinya Thunderstorm
Dikutip dari Surya yang mengutip situs satelit.bmkg.go.id, ada 3 syarat dasar untuk terbentuknya badai guntur/thunderstorm.
Tiga syarat itu antara lain, uap air, ketakstabilan atau instabilitas udara dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).
Udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Hari Ini Kamis 4 Februari 2021, BMKG: Waspada 21 Daerah Hujan Lebat!
Suatu massa udara tidak stabil dicirikan oleh udara panas yang lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.
Perkembangan badai guntur memerlukan faktor pemicu atau mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.
Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung untuk bergerak naik.
Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry‐ lines.
Bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.
Semua badai guntur tersusun berawal dari sel badai guntur.
Sel Thunderstorm memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit.
(Tribunnews.com/Daryono) (Surya/Sarah Elnyora)