"Ya ini agak jauh dan termasuk pemukiman baru."
"Kalau ada apa-apa enggak terdengar memang," ucap Raslim, Kamis.
Baca juga: Fakta Terbaru Sopir Minibus Senggol Polisi, Dijerat Pasal Berlapis, Termasuk Percobaan Pembunuhan
Baca juga: Dapat Ancaman Pembunuhan, Dokter di Surabaya Ini Lapor ke Polisi: Saya Butuh Kepastian Keamanan
Dikenal Baik
Pejabat Kepala Desa Turusgede, Raslim mengungkapkan, almarhum Anom Subekti dan keluarga dikenal baik di lingkungan masyarakat.
Dikutip dari Kompas.com, Raslim mengatakan, Anom tak pernah memiliki masalah dengan tetangganya.
"Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah," kata dia.
Lebih lanjut, Raslim menerangkan rumah Anom biasa digunakan sebagai tempat orang berlatih kesenian gamelan.
Mengutip Kompas.com, orang-orang selalu berlatih di rumah Anom setiap Sabtu malam.
Namun, tak jarang latihan juga dilakukan di hari-hari biasa.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Adang Terungkap, Korban Ditunggu 4 Pelaku di Tempat Pemancingan Sebelum Dianiaya
Baca juga: Remaja Didakwa 6 Pembunuhan karena Tembak Anggota Keluarganya, Ada Bayi Ikut Tewas di dalam Perut
"Jadi dia mengelola usaha ini, usaha gamelan. Dan ini tempat untuk sanggar latihan tari dan latihan gamelan."
"Kalau malam minggu latihan, tapi ya kadang (tiap hari) ada," tandas dia.
Jenazah Anom Subekti dan keluarga telah dibawa ke RSUD Rembang untuk diautopsi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Aria Rusta Yuli Pradana)