TRIBUNNEWS.COM - Banjir melanda Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021).
Akibat banjir di Semarang itu, jalur pantura lumpuh hingga bandara Ahmad Yani ditutup.
Berikut fakta-fakta banjir di Semarang sebagaimana dihimpun Tribunnews.com:
1. Lalu Lintas Jalur Pantura Mangkang Semarang Sempat Lumpuh
Jalur Panutra Semarang-Kendal tepatnya di Mangkang, Kecamatan Tugu, Kota Semarang lumpuh akibat banjir.
Dikutip dari TribunJateng, pada Sabtu pagi sekira pukul 08.00 WIB, ketinggian banjir setinggi 60 hingga 70 cm.
Baca juga: Terendam Banjir, 83 Hektar Sawah Petani Ponorogo Terancam Gagal Panen
Banjir dipicu oleh hujan deras yang turun sejak Jumat malam.
Akibat banjir ini, kendaraan tidak bisa melintasi Jalan Pantura Semarang-Kendal.
Alhasil kemacetan parah pun terjadi jalan tersebut.
Kapolsek Ngaliyan Kompol Chistian Lolowang menjelaskan saat ini arus sedang dialihkan ke pintu tol Ngaliyan.
Sementara untuk yang sudah terjebak diminta tetap di sana sembari menunggu banjir surut.
"Karena jika hujan reda mungkin akan segera surut, saat ini di lokasi intensitas hujannya sedikit menurun," bebernya.
Baca juga: Warga Korban Banjir Kalsel akan Layangkan Gugatan Class Action
Masih berdasar pemberitaan TribunJateng, banjir di Jalur Pantura Mangkang ini mulai surut pada pukul 10.00 WIB.
Ketinggian air yang masih tehitung tinggi hanya di depan Universitas Terbuka,Mangkang.
Titik lainnya kondisi air sudah surut.
Arus lalu lintas mulai bergerak meski padat merayap.
"Kalau arus lalu lintas dari arah Kendal ke Semarang khusus kendaraan berat kami alihkan masuk ke pintu tol Mangkang."
"Kendaraan kecil lewat Jalur Gondorio tembus Ngaliyan."
"Arus sebaliknya dari timur ke barat sementara tak bisa lewat," terang Kasatsabhara kompol Aries Dwi Cahyanto kepada Tribunjateng.com.
Sementara berdasarkan laporan Lantas Semarang di akun twitternya, @lantas_semarang pada pukul 14.01 WIB, situasi di Gorong-gorong Kaligawe Semarang-Demak masih terendam banjir.
Pengendara diminta untuk mencari jalur lain yang lebih aman.
2. Bandara Ditutup
Banjir di Semarang menyebabkan Bandara Ahmad Yani ditutup sementara.
Aktivitas penerbangan ditutup setidaknya hingga pukul 09.00 WIB.
Penutupan dilakukan karena landasan pesawat terendam air.
Diberitakan TribunJateng, Stakeholder Relation Manager Bandara Ahmad Yani, Heri Trisno Wibowo melalui keterangan tertulis menyampaikan upaya yang telah dilakukan pihak bandara untuk mengurangi genangan air dengan melakukan penyedotan.
"Telah terjadi genangan air di sekitaran runway Bandara Jenderal Ahmad Yani saat dilakukan pengecekan secara rutin di pagi hari."
"Namun saat ini sedang dilakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara pengaktifan 54 unit pompa untuk menghindari terjadinya banjir di area bandara," kata Heri Trisno Wibowo, Sabtu (6/2/2021).
Baca juga: Hendi Ajak Panser Biru Bantu Pemerintah Tegakkan Protokol Kesehatan di Kota Semarang
Penyedotan genangan air dengan pompa tersebut diharapkan segera bisa menormalisasi aktivitas di bandara.
"Koordinasi ketat juga dilakukan oleh unit terkait. Hal ini terjadi dikarenakan cuaca buruk dan hujan deras yang tak kunjung berhenti sejak tadi malam," imbuhnya.
Saat ini Bandara Ahmad Yani Semarang ditutup sementara selagi pembersihan genangan air di runaway dilakukan.
Saat berita ini ditulis pukul 15.00 WIB, Tribunnews.com belum mendapat informasi terbaru apakah saat ini bandara sudah dibuka atau belum.
3. Wilayah yang Terendam Banjir
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mencatat, sudah ada sejumlah laporan yang masuk ke BPBD terkait banjir maupun genangan akibat hujan yang terus mengguyur.
Banjir terjadi di Muktiharjo Kidul dan DAS Plumbon.
Sementara, genangan air terjadi di beberapa titik antaranya Jalan Gajah, Terowongan Kaligawe, wilayah Bea Cukai Marina, Semarang Indah, Krobokan dan Bubakan Mataram.
Sementara, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, intensitas hujan selama dua hari berturut-turut menyebabkan banjir di sejumlah titik, terutama di daerah Tlogosari dan sekitarnya yang mana Sungai Tenggang sudah penuh menampung air hujan.
"Saya perhatikan Bukabakan mataram, Tlogosari Imam Bonjol, Cebolok, SMP 34, Madukoro. Saya mohon maaf kepada maayarakat bahwa intensitas hujan selama dua hari berturut-turut tidak ada hentinya," kata Hendi, sapaannya.
Dia ingin meyakinkan masyarakat bahwa berbagai upaya penanganan banjir sudah dilakukan Pemerintah Kota Semarang.
Pompa sudah dijalankan secara maksimal. Pihaknya juga mengerahkan pompa portable.
"Begitu hujan reda kami yakin surut. Kalau masih hujan seperti ini, mohon kesabaran maayarakat. Kami akan kelola supaya tidak terjadi banjir," tuturnya.
Baca juga: Terkena Lemparan Batu oleh Orang Misterius di Semarang, Sopir Truk Langsung Pingsan
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: TribunJateng/Eka Yulianti Fajlin/rival al-manaf/iwan Arifianto)