"Sejak ibunya bercerai, ia sudah ditinggal sejak umur satu tahun, ibunya berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW," katanya, Sabtu (6/2/2021).
Ai menjelaskan,sejak saat itu WT hanya diurus oleh bibi dan neneknya, ia tumbuh tanpa hadirnya orang tua di usia yang sedang membutuhkan kasih sayang Ibu dan ayahnya.
"Kadang, ya di rumah neneknya, kadang juga di sini di rumah bibi dan uwa-nya, ya bisa dikatakan dia hidup tanpa perhatian langsung orang tua kandung," ucapnya.
Sejak saat itu, WT hanya bergantung pada keluarga dari ibunya, Ai menjelaskan WT tumbuh menjadi orang yang pendiam.
"Kalo mamahnya pulangnya dia (WT) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalau sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.
Ai menjelaskan, rumah WT berdempetan dengan rumahnya, semasa hidup WT sudah terbisa melakukan sesuatu sendiri.
"Masak, makan, dan tidur itu suka sendiri, kemana-mana sendiri, makanya pas pergi itu ya emang suka berpegian sendiri," jelasnya.
Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.
"Kami syok waktu dengar kabar itu, ya mau gimana lagi, yang sudah pergi tak akan kembali, mamahnya di Arab apalagi histeris, nggak kebayang mau gimana-gimana tapi tidak bisa pulang," ucapnya.
Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.
"Kalo misalkan ada dugaan dibunuh, semoga semuanya terbuka dengan jelas, kebenaran pasti terungkap," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mayat Perempuan Tertancap Bambu, Sendiri Sejak Kecil, Ditinggal Ibu Jadi TKW dan Ayah Meninggal
(Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari)