"Yang pasti jam 12.49 WIB, hasil pengukuran Lower Explosive Limit (LEL) itu diposisi 6 persen. Artinya sangat berbahaya dan bisa memicu ledakan. Tapi kalau H2S atau kandungan racunnya nol," ujar dia.
Hingga hari ketiga, terpantau diameter sekitar empat meter dengan tinggi semburan mencapai 10 meter.
Baca juga: Kronologi Semburan Gas Setinggi 10 Meter di Pondok Pesantren Al Ikhsan, Terdengar Suara Gemuruh
Baca juga: Semburan Gas Berpasir dan Berbatu di Pekanbaru: Muncul saat Pengeboran Sumur, Gedung Ponpes Rusak
Warga tak boleh dekati lokasi
Karena potensi itu, warga pun tidak diperkenankan mendekati lokasi semburan.
Kini kepolidian dan BPBD telah memasang garis pengaman sejauh 150 meter dari pusat lokasi semburan.
"Kita sudah tarik ke depan lagi garis batas aman. Karena kondisi saat ini sangat berbahaya dan berpotensi meledak. Ledakan bisa saja dipicu oleh sinyal handphone dan sumber api lainnya. Makanya sekarang tidak boleh mendekat ke lokasi," kata Darwin.
Hari keempat, diameter bertambah
Pada hari keempat, Minggu (7/2/2021), semburan gas di pondok pesantren masih terjadi. Bahkan ukuran diameternya semakin membesar.
Diameter yang mulanya sebesar 4 meter kini bertambah menjadi enam meter. Namun, ketinggian semburan relatif berkurang.
"Diameter lubang memang bertambah besar menjadi enam meter. Karena tekstur tanah yang di atas itu ketika ada gas dan air yang bergejolak otomatis akan berpengaruh. Cuma, dari tinggi semburan gas sudah turun drastis," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman.
Selain itu, kondisi semburan gas saat ini tidak lagi berpotensi meledak, karena Lower Explosive Limit (LEL) sudah nol.
Begitu juga dengan H2S atau kandungan racun pada gas, diklaim sudah tidak ada. Namun, Indra mengimbau warga tetap waspada.
"Kita tetap harus waspada. Pengukuran kita tadi siang nol. Tapi kadang ada, yang berarti masih ada pergerakan di bawah," kata Indra. (Kompas.com/Idon Tanjung)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun"