TRIBUNNEWS.COM - Lagu Genjer-genjer menjadi perbincangan setelah menjadi tren di media sosial TikTok.
Hal itu diketahui dari unggahan akun Twitter @deangrh_, Sabtu (6/2/2021).
Pengunggah menyebut, pengguna TikTok memutar lagu tersebut di depan kakek atau nenek mereka.
"Trend baru di tiktok muter lagu genjer2 ke nenek/kakeknya."
"Trauma lo dibecandain aja ngamuk2, tapi trauma nenek kakek lo, lo bercandain," tulisnya.
Lantas, bagaimana sejarah dan makna lagu Genjer-genjer?
Sejarawan, FX Domini BB Hera menyampaikan, lagu Genjer-genjer diciptakan oleh Seniman terkenal dari Banyuwangi, Muhammad Arief.
"Lagu ini pertama kali diciptakan tahun 1942 sebagai ekspresi kemiskinan dan ancaman kelaparan dahsyat semasa pendudukan Jepang yang menimpa rakyat Banyuwangi," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/2/2021).
Judul lagu Genjer-genjer diambil dari nama tanaman yang biasanya untuk pakan ternak.
Namun, ternyata tanaman genjer saat itu juga dikonsumsi oleh masyarakat Banyuwangi.
"Genjer merupakan tanaman rawa yang dalam kondisi normal menjadi pakan ternak bebek atau itik," katanya.
"Dalam kondisi luar biasa pendudukan Jepang, rakyat Banyuwangi terpaksa mengonsumsi genjer."
"Genjer yang semula pakan hewan ternak menjadi makanan manusia," jelas Domini.
Baca juga: EcoRanger Ajak Masyarakat Kelola Sampah untuk di Destinasi Wisata Pulau Merah Banyuwangi
Menurutnya, lagu Genjer-genjer dilantunkan dengan lirik bahasa Osing atau bahasa Banyuwangian.