Iptu Fifin menjelaskan, bermula saat kedua pelaku menawarkan diri di Twitter untuk melakukan hungungan seksual layaknya suami istri bertiga (threesome) dengan tarif Rp 1 juta untuk sekali kencan.
"Mereka juga menawarkan jasa long time dengan durasi empat sampai enam jam dengan harga Rp. 1,5 juta," ujar Iptu Fifin, Senin (8/2/2021).
2. Kronologi Pembunuhan Weni Tania yang Jasadnya Tertancap Bambu, Korban Bertemu Pelaku untuk Balikan
Berikut ini kronologi pembunuhan Weni Tania yang jasadnya ditemukan tertancap bambu.
Pembunuhan berawal saat pelaku dan korban saling bertemu lantaran korban ingin balikan dengan pelaku.
Pelaku lalu emosi karena korban hanya fokus pada ponselnya saat bertemu.
Korban lalu dicekik hingga dibanting oleh pelaku.
Saat ditemukan di Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021) pagi, di duburnya tertancap bambu.
Selain itu, kondisi tubuhnya sudah mulai membusuk karena diperkirakan sudah meninggal tiga hari sebelumnya.
Setelah melakukan pengembangan, polisi akhirnya menangkap sang pembunuh pada Minggu (7/2/2021).
Pembunuh Weni Tania adalah Dani.
Awalnya, Dani sang pembunuh janjian bertemu dengan Weni Tania di Alun-alun Wanaraja, Kabupaten Garut, pada Selasa (2/2/2021).
Pertemuan itu untuk membahas hubungan asmara mereka berdua yang sudah kandas.