Bermula Senin siang itu, Fatimah (menantu Siti Fatimah atau korban) meminta tolong kepada M Nasir untuk mengecek rumah korban (Siti Fatimah) dikarenakan sudah tiga hari korban tak terlihat.
Fatimah, meminta tolong kepada M Nasir untuk mengecek rumah Siti Fatimah dikarenakan sudah tiga hari tidak terlihat.
Saat M Nasir hendak mengecek rumah Siti Fatimah, lalu Fatimah menghubungi keluarga Siti Fatimah yang ada di Aceh Tamiang.
Hasil konfirmasi ke Aceh Tamiang, mengatakan bahwa korban (kedua almarhum) tidak ada di Aceh Tamiang.
Kemudian M Nasir menuju ke rumah korban, setiba di teras rumah banyak lalat berterbangan, dan tercium bau busuk dari dalam rumah.
Kemudian M Nasir melaporkan hal itu ke Kamaruddin (anak laki-laki korban) yang saat itu sedang ke Kuala Simpang.
Kemudian M Nasir menghubungi Kamaruddin menyampaikan kondisi di rumah korban.
Lalu, Kamaruddin pun meminta M Nasir, untuk mendobrak pintu rumah korban.
Kemudian M Nasir bersama sejumlah warga mendobrak pintu rumah korban, dan sangat terkejutnya warga melihat ceceran darah di depan pintu bagian depan.
M Nasir dan warga lainnya mencoba mengintip ke arah bawah tempat tidur dan terlihat dua mayat dengan kondisi terbujur kaku di bawah kolong tempat tidur.
Mengetahui hal tersebut M Nasir menghubungi perangkat desa dan melaporkannya ke Polsek Simpang Jernih yang selanjutnya diteruskan ke Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur.
Tim identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur, sudah turun ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah TKP.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Simpang Jernih, Korban Dikenal Baik dengan Masyarakat