"Saya nunggu didapur karena untuk menyerahkan diri kekepolisian didepan kondisi sudah ramai orang-orang," ujarnya.
Disisi lain, setelah diserang korban sudah tak berdaya tanpa melakukan perlawanan menyelamatkan mencari pertolongan menuju kearah
gerbang Kantor BPKAD Komplek Perkantoran Pemkab OKU Selatan tepatnya wilayah Desa Pelangki Kecamatan Muaradua OKU Selatan.
Tersangka mengatakan, baru membina rumah tangga bersama istrinya Isna (47) selama lebih dari 3 bulan terakhir,
dan mulai membuka usaha warung nasi depan gerbang Kantor BPKAD Komplek perlantoran Pemkab OKU Selatan sejak sebulan belakangan ini.
Dikenal pendiam, pelaku yang keseharian banyak menghabiskan bekerja dikebun itu mengatakan, sama sekali tak mengenal korban.
"Setelah kejadian, didepan sudah ramai istri menyurug saya diam didapur, nanti dipanggil dia hingga petugas kepolisian tiba,"kata Dia lagi.
Menurut pelaku, ia bersama istri baru sebulan membuka usaha warung nasi diloaksi.
Tergolong baru ditempat usahanya, ia sama sekali tak mengenal korban sebelumnya.
Tersangka Andi menyebut tak bermaksud menghabisi nyawa pelaku, hendak memberi efek jera atas kelancangan korban terhadap istrinya,
namun pasca korban dikabarkan meninggal tersangka Andi mengaku menyesal dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Terpisah Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap SIK melalui Kasatreskrim AKP Apromico SIK, MH yang disampaikan Kanit Pidum Ipda Adrian Manaji SH mengatakan motif penganiayaan menyebabkan korban meninggal dunia dilatari ketersinggungan pelaku terhadap korban.
"Pelaku A (33) tersinggung karena korban menggoda istrinya dengan memanggil 'adek sayang' secara spontan pelaku yang kebetulan
pelaku saat itu baru pulang dari kebun korban dikejar langsung membacok dibagian muka, telinga dan perut bagian kiri,"ujar Ioda Adrian.