TRIBUNNEWS.COM - Nama Kompol Yuni Purwanti, Kapolsek Astana Anyar, kini menjadi sorotan setelah ditangkap Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar.
Ia ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung dan diduga positif narkoba bersama 11 anggota lainnya.
Berita lain, cerita tentang warga di Tuban yang kaya mendadak karena adanya proyek kilang minyak juga masih ramai diperbincangkan.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
1. Kompol Yuni Tersandung Kasus Narkoba
Kompol Yuni sebenarnya polisi yang banyak berkecimpung di dunia pemberantasan narkoba.
Ia pernah bertugas di Bogor dan Polda Jabar.
Selebihnya, ia juga menjadi kapolsek di wilayah hukum Polrestabs Bandung.
Tahun 2019 ia mengungkap kasus peredaran kokain di Bogor.
Saat itu menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.
Sersama sejumlah personel jajaran Polda Jabar, berhasil menangkap dua orang pelaku yang membawa narkotika jenis kokaina atau kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).
2. Cerita Siti, Warga Desa di Tuban Mendadak Kaya
Sejumlah warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Provinsi Jawa Timur, mendadak kaya.
Satu diantaranya Siti Nurul Hidayatin (32).
Bak mendapat durian runtuh, wanita ini mendadak kaya jadi miliarder.
Dia salah satu warga yang menjual tanahnya untuk kebutuhan proyek kilang grass root refinery (GRR).
Siti tak pernah menyangka tanahnya bakal dibeli dengan harga tinggi oleh Pertamina.
Tanah miliknya seluas 2,7 hektar dihargai Pertamina sekitar Rp 18 miliar, untuk pembebasan lahan.
Kisah para miliarder baru ini terkuak usai video viral belasan mobil baru yang diangkut menggunakan truk towing tiba di desa setempat, Minggu (14/2/2021), sore.
Uang yang diterima Siti dari Perusahaan plat merah itu digunakan untuk beli tiga mobil, deposito, bangun taman pendidikan anak (TPA) dan usaha.
"Dua mobil yaitu innova dan HRV, lalu ada mobil pickup buat usaha. Bangun TPA dan Deposito juga," beber Nurul ditemui di rumahnya, Rabu (17/2/2021).
Mobil yang dibeli oleh warga Jenu, Tuban
Dia menjelaskan, jika uang yang didapat tidak melalui konsinyasi atau pengadilan, karena ia menerima di awal tanpa penolakan.
3. Sumani Curi Harta Anom Subekti untuk Lunasi Utang
Mulai bermunculan fakta-fakta baru dari kasus pembunuhan keluarga seniman Ki Anom Subekti di Rembang, Jawa Tengah.
Fakta tersebut diungkapkan langsung oleh tersangka pembunuhan, Sumani.
Diketahui kesehatan Sumani sudah berangsur membaik sehingga sekarang sudah bisa dimintai keterangan.
Dikutip dari Tribunjateng.com, pengacara Sumani, Darmawan Budiharto mengatakan, Sumani mempunyai utang onderdil kapal sebanyak Rp 6,2 juta kepada Ratna Sari Dewi.
"Sumani mempunyai utang ke Ratna Sari Dewi Rp 6 juta 200 ribu. Itu untuk onderdil kapal," ujarnya.
Ratna adalah warga Tasikagung, Kabupaten Rembang sekaligus rekan bisnis Sumani.
Setelah membuhuh 4 orang keluarga termasuk Anom Subekti, Sumani mengambil harta benda dan uang tunai milik korban.
Esok harinya, Sumani menyetorkan uang hasil curiannya ke Bank BRI di wilayah Dukuh Ngundi.
Uang tersebut kemudian ditransfer ke rekening ke Ratna Sari Dewi sesuai dengan nominal utang.
Diketahui selama pandemi memang Sumani bekerja dengan ikut kapal nelayan.
(Tribunnews.com)