TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Kasus pembunuhan terjadi di pondok kebun kawasan belakang Citimall Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (28/12/2020).
Polisi pun berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis terhadap Ramadon Jailani yang merupakan petani cabai.
Pelaku berhasi diringkus jajaran Satreskrim Polsek Prabumulih Timur.
Pelaku diketahui teman korban bernama Warnen alias Menel (38) yang merupakan warga Dusun 08 Leweng Kolot RT 008 RW 008, Kelurahan Sukamarga, Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara.
Pelaku diringkus tim Buser Polsek Prabumulih Timur dibantu anggota Resmob Polda Banten di kandang ayam milik Oman Jalan raya Anyar Desa Kosambi Ronyok Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Baca juga: Hutama Karya Percepat Konstruksi Jalan Tol Indralaya-Prabumulih
Saat diamankan di tempatnya bekerjanya pada Senin (22/2/2021) sekitar pukul 11.30, pelaku tidak melakukan perlawanan.
Selain meringkus pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 1 unit Sepeda Motor Honda beat warna putih biru dengan nomor polisi BG 4341 CU milik korban dan kayu balok yang dipakai membunuh korban.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH didampingi Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Herman Rozi dan Kanit Reskrim Ipda Heryoni Amin mengungkapkan pihaknya bersyukur setelah hampir dua bulan melakukan perburuan berhasil meringkus pelaku.
Baca juga: Usahanya Bangkrut Diduga Menjadi Pemicu Anak Bunuh Ibu di Prabumulih Timur
"Pelaku kita amankan di tempat bekerjanya yang baru di Kandang Ayam di Kabupaten Serang Banten, sementara barang bukti motor korban dititip pelaku di rumah keluarganya di Desa Cahaya Negri Kecamatan Abung Barat Kabupaten Lampung Utara," ujarnya.
Kapolres menuturkan, berdasarkan keterangan, tersangka nekat melakukan pembunuhan terhadap korban karena sering menelpon sang istri dan hal itu membuat pelaku menjadi cemburu lalu menghabisi nyawa temannya itu menggunakan balok kayu.
"Usai membunuh pelaku langsung kabur membawa motor korban ke Lampung dan kemudian kabur lagi ke Banten," tuturnya.
Lebih lanjut Kapolres menegaskan, atas perbuatannya itu tersangka Menel akan dijerat pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau pasal 338 KUHP. "Tersangka akan dijerat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.
Sementara pelaku Warnen alias Menel mengungkapkan dirinya menghabisi korban Romadon Jailani lantaran kesal karena korban sering menghubungi istrinya.
Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak di Prabumulih Bacok Tetangga hingga Tewas
Hal itu diketahui pelaku pada Senin (28/12/2020) pukul 00.30.
"Dia beberapa kali nelpon istri saya, saya temukan rekaman percakapan di HP istri. Lalu setelah dikasih tahu korban ini mengakui sering menelpon istri saya, bukannya meminta maaf malah dia nantang kalau saya sering nelepon istri kamu emangnya mau apa, begitu katanya, saya kesal," ungkap tersangka ketika diwawancarai.
Menel yang sehari-hari bekerja sebagai penggali sumur itu menuturkan, saat itu dirinya diam dan kemudian saat korban sedang tidur di pondoknya pelaku langsung memukul korban mengunakan kayu balok sepanjang setengah meter ke kepala korban sebanyak satu kali.
Setelah itu pelaku memukuli korban di bagian kepala dan dada dengan menggunakan kedua tangannya secara berulang kali.
"Saat saya mau pergi korban terbangun dan saya pukul lagi berulang kali sampai berdarah dari mulut, lalu saya ambil motornya dan pergi. Saat saya tinggalkan korban masih bernafas, tidak tahu kalau meninggal," katanya seraya menuturkan kenal korban saat dirinya pindah ke Prabumulih.
Untuk diketahui, pada Senin (28/12/2020) lalu warga Kota Prabumulih gempar.
Pasalnya, sesosok mayat pria kembali ditemukan terbujur kaku di atas kasur pondok kebun kebun cabe tempatnya bekerja.
Mayat yakni Jailani (40) warga Jalan Pelangi RT 11 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih. Korban tewas dengan kondisi kepala remuk dihantam benda tumpul.
Tinggalkan Anak Semata Wayang
Diketahui mayat korban ditemukan di atas kasur pondok kebun cabe tempatnya bekerja, Senin (28/12/2020).
Jenazahnya tersebut diketahui Jailani (40) warga Jalan Pelangi RT 11 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.
Saat ditemukan jenazah dalam keadaan mengalami luka remuk di bagian kening kepala dengan tiga bekas pukulan benda tumpul dan luka di bagian bibir.
Tidak hanya luka tersebut, saat ditemukan motor Honda Beat korban hilang diduga dibawa kabur pencuri.
Jenazah pertama ditemukan Adil Humaini alias Padli (13) yang merupakan anak semata wayang korban.
Hingga berita ini diturunkan jenazah Jailani dibawa ke kamar mayat RSUD Kota Prabumulih untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel.com, penemuan jenazah bermula ketika paman korban yakni Zulkifli (50) menelpon korban untuk mengajak meracun rumput.
Namun beberapa kali ditelpon mengangkat, untuk memastikan itu Zulkipli kemudian menemui Padli anak korban di rumah orangtua angkatnya Sudar (50) di Jalan Padat Karya Gunung Ibul.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Kota Prabumulih Banjir Dukungan, Ini Alasan Warga dan Netizen
Zulkipli meminta anak korban menghubungi ayahnya. Lalu Padil menuju pondok kebun dan menggedor pintu hingga beberapa kali namun tidak ada jawaban dari dalam pondok.
Merasa curiga, Padil lalu mendobrak dan mendapati ayahnya dalam keadaan penuh darah di atas kasur rumah korban.
"Jadi saya nelpon korban untuk mengajak bekerja semprot kebun tapi tidak ngangkat-ngangkat, lalu saya ke tempat anaknya dan anaknya ke kebun untuk memastikan," kata Zulkifli ketika diwawancarai di kamar mayat RSUD Prabumulih.
Zulkifli menuturkan, berdasarkan cerita anak korban ketika sampai di kebun tidak ada suara ketika pondok digedor dan ketika didobrak didapati korban telah meninggal dunia. "Padil kemudian ke rumah Sudar dan menceritakan ayahya tidak tertolong (dibunuh-red), lalu kami ke kebun dan menghubungi petugas kepolisian dan warga sekitae," tuturnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi ketika diwawancarai mengungkapkan dugaan sementara pelaku dibunuh.
"Saat ditemukan korban dalam keadaan mengalami luka di bagian kepala, diduga bekas pukulan benda tumpul sebanyak tiga titik di bagian kening," ujarnya.
Kapolsek menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap korban. "Kita terus lakukan penyelidikan terkait diduga disebabkan tewas akibat dibunuh," tambahnya.
Penulis: Edison
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kesal Istri Sering Ditelepon, Warnen Habisi Nyawa Teman Pakai Kayu Balok