TRIBUNNEWS.COM - Bayi malang berjenis kelamin laki-laki kini menjadi rebutan belasan orang tua adopsi setelah dibuang orang tuanya sendiri.
Nur, bayi malang ini ditemukan terbungkus kerudung cokelat di Masjid An-Nur, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (19/2/2021) sore.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim, Kepala Dinas Sosial P3A Ponorogo, Supriadi, mengatakan hingga Senin (22/2/2021), pihaknya telah menerima 14 permintaan adopsi.
Supriadi mengungkapkan permintaan adopsi tersebut tak hanya berasal dari Ponorogo, melainkan juga berasal dari luar kota.
"Ke saya langsung sudah ada 14 orang. Dari luar Ponorogo juga ada," ungkap Supriadi, Senin.
Baca juga: VIRAL Menikah saat Banjir, Warga Inisiatif Gotong Pengantin Pakai Bak Bayi, Tetangga: Spontan Saja
Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan Terbungkus Plastik di Tengah Kebun Tebu, Warga Awalnya Dengar Tangisan
Saat ini, bayi laki-laki tersebut berada di RSUD dr Harjono dalam kondisi sehat.
Supriadi menambahkan, nantinya bayi tersebut akan diserahkan ke Panti Sosial Anak dan Bayi di Sidoarjo.
"Saat ini posisi bayi masih di RSUD dr Harjono dan dalam kondisi sehat."
"Setelah dalam kondisi baik di rumah sakit kita bawa ke Panti Sosial Anak dan Bayi di Sidoarjo, dititipkan di sana," beber dia.
Lebih lanjut, Supriadi menyebutkan bayi itu nanti akan diserahkan ke pihak keluarga jika polisi berhasil menemukan orang tuanya.
Namun, jika sampai batas waktu yang ditentukan kepolisian tak kunjung menemukan orang tua bayi, maka si anak nanti akan menjadi milik negara dan dapat diadopsi.
"Tapi jika sampai dengan batas waktu yang ditentukan kepolisian orang tua bayi tidak ditemukan maka anak tersebut menjadi anak negara dan akan diadopsikan kepada yang memang berminat," jelas dia.
Meski begitu, Supriadi mengatakan proses adopsi tidak dilakukan di Dinsos Kabupaten Ponorogo, namun di Dinsos Provinsi Jawa Timur.
Seperti diketahui, bayi tersebut diber nama Nur karena ditemukan di Masjid An-Nur.
"Karena kebetulan ditemukannya di Masjid An-Nur, jadi kita panggil Dek Nur," kata dia.
Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan Dalam Kantong Plastik Hitam, Diduga Dibunuh sebelum Akhirnya Dibuang
Baca juga: Warga Temukan Kantong Plastik Berisi Jasad Bayi Perempuan, Diduga Dibunuh Sebelum Dibuang
Kronologi Bayi Ditemukan
Warga Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Ponorogo, digegerkan dengan penemuan bayi terbungkus kerudung cokelat pada Jumat (19/2/2021) sore.
Mengutip Kompas.com, Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta, mengatakan bayi itu awalnya ditemukan seorang nenek, Sugiarti (60), yang akan berbelanja di rumah tetangga.
"Bayi laki-laki itu ditemukan warga dalam kondisi terbungkus kerudung warna cokelat," ujar Edy, Jumat.
Saat melewati Masjid An-Nur, Sugiarti mendengar suara tangisan bayi.
Ia pun mencari sumber suara tersebut dan menemukan ada seorang bayi di dalam masjid.
Sugiarti lalu memberi tahu warga sekitar.
Sesaat setelah itu, anggota kepolisian dari Polsek Jetis tiba di lokasi dan mengamankan si bayi.
Sebelum ke RSUD dr Harjono, bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Jetis.
Berdasarkan penuturan seorang saksi mata, ia melihat pria asing mengendarai motor dan berhenti di teras Masjid An-Nur.
Baca juga: Bayi Perempuan Dibuang di Depan Rumah Warga di Banyumas, Ada Tas Isi Pakaian dan Dot
Baca juga: Ngaku Lahirkan Bayi Tanpa Hamil, Siti Jainan Tercatat Masih Istri Sofiuloh, Polisi Lakukan Tes DNA
Dikira menunaikan salat Ashar, tak lama setelah si pria pergi, Sugiarti menemukan bayi malang tersebut.
"Warga mengira pria itu masuk masjid untuk menunaikan salat Ashar," kata Edy.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki pelaku pembuangan bayi malang itu.
Barang Bukti Kardus Diamankan
Terkait kasus bayi dibuang di Masjid An-Nur Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Ponorogo, polisi mengamankan barang bukti berupa kardus dan bantal bayi.
Dilansir Tribun Jatim, kardus itu digunakan sebagai tempat membuang bayi malang tersebut.
Kardus tersebut ditemukan di belakang Masjid An-Nur.
"Satu informasi ditemukan sebuah karton (kardus)."
"Dimungkinkan sebelum ke masjid bayi tersebut ditempatkan di karton, karena di dalam karton ada bantal bayi," ujar Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta, Senin (22/2/2021).
Edy mengaku pihaknya mengalami kesulitan dalam menyelidiki pelaku pembuang bayi.
Baca juga: Evakuasi Bayi dan Lansia di Kelurahan Pulo Jakarta Selatan Dilakukan Setelah Menunggu 3 Jam
Baca juga: Ibu Hamil Jangan Malas Gosok Gigi, Bayi Bisa Lahir Prematur
Pasalnya, di sekitar lokasi kejadian tidak ada CCTV.
"Kalau tahu nopolnya akan mudah. Di sekitar situ juga tidak ada CCTV, jadi sampai saat ini belum ada perkembangan yang berarti," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jatim/Sofyan Arif Candra Sakti, Kompas.com/Muhlis Al Alawi)