TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Sebanyak lima orang santriwati di Pondok Pesantren Annidhamiyah Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tewas akibat kejatuhan tanah longsor.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/2/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.
Tebing setinggi sekitar 70 meter longsor dan menimpa mereka.
Akibatnya, sebagian bangunan kelas dan tempat bermukim santri roboh diterpa reruntuhan tebing yang longsor tersebut.
Pondok Pesantren Annidhoniyah yang terkena dampak longsor ini milik KH Muhaid.
Baca juga: Rumahnya Tertimpa Longsor, Remaja 17 Tahun Ini Dikira Meninggal Dunia, Ternyata Korban Masih Tidur
Rahman, warga setempat mengatakan, longsornya tebing di Dusun Jepun ini akibat lamanya hujan deras yang mengguyur wilayah setempat mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.
Lalu, reruntuhan longsoran tebing itu menimbun Pondok Pesantren Annidhamiyah di bagian sisi sebelah barat.
Kata dia, tebing itu mulai runtuh sekitar pukul 00.30 WIB dan mengakibatkan sekitar 5 santriwati meninggal dunia.
Namun, dari lima jasad santriwati yang dinyatakan meninggal dunia itu, baru tiga jasad yang ditemukan.
Baca juga: Pondok Pesantren Tertimpa Tebing Longsor di Pamekasan, 2 Santriwati Tewas, 3 Lainnya Masih Tertimbun
Sedangkan 2 korban sisanya, masih dalam pencarian di dalam reruntuhan tanah.
"Saat ini, masyarakat dan pihak Ponpes Annidhamiyah bersama personil TNI-Polri dan relawan bencana masih terus melakukan penggalian manual," kata Rahman.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari salah satu Babinsa Kodim Pamekasan yang membantu melakukan pencarian korban mengatakan, ada 6 orang yang yang menjadi korban longsor itu.
Rinciannya, 5 orang sudah dinyatakan meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka-luka.
Menurut dia, tebing itu longsor akibat dampak hujan lebat dengan intensitas yang cukup tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Pasean.
Baca juga: Longsor Terjang Pemakaman di Kabupaten Karanganyar, 10 Jenazah Ikut Hanyu Terbawa Arus Sungai
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah personil TNI-Polri, BPBD, dan masyarakat setempat masih melakukan evakuasi terhadap sejumlah barang berharga di sekitar Pondok Pesantren Annidhamiyah yang terkena dampak longsoran tebing.
Mereka dikenal Santriwati yang baik
Pengasuh Pondok Pesantren Annidhamiyah, KH Muhedi mengungkap sosok kelima santriwatinya yang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran tebing tanah di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021).
Kata dia, kelima santriwatinya yang meninggal dunia itu dikenal sebagai siswi yang sangat baik.
Mereka, adalah santriwati yang selalu membantu istrinya menanak nasi di dapur.
Selain itu, dalam setiap harinya, kelima santriwati tersebut, juga dikenal sebagai santri yang rajin menyiapkan makan sehari-hari untuk para santri lainnya.
"Lima santri yang meninggal dunia tertimbun longsoran tebing ini, merupakan siswi kesayangan istri saya," kata KH Muhedi saat ditemui di Pondok Pesantren Annidhamiyah.
Ia mengaku sangat berduka sekali dan merasa kehilangan kelima santriwati tersebut.
Bahkan, hingga sore ini, istrinya masih shock dan tak menyangka kelima santriwati kesayangannya meninggal dunia dalam keadaan tragis.
"Kelima santriwati yang meninggal dunia itu memang baik sekali," ujar KH Muhedi sembari menyeka air matanya.
Menurut dia, kelima santriwati yang meninggal dunia tersebut sudah ada yang sekitar 6 tahun mondok di Ponpes Annidhamiyah.
Kata dia, kelima santriwati yang meninggal dunia itu di antaranya, 1 orang masih duduk di bangku SMA, 1 orang duduk di bangku MI, dan 3 orang duduk di bangku SMP.
Berikut data kelima santriwati Ponpes Annidhamiyah yang meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan dan tebing tanah yang longsor:
1. Rubiatul Adhaia, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
2. Siti Khomariyah, santriwati berusia 16 tahun, warga Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.
3. Santi, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
4. Nur Aziza, santriwati berusia 13 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.
5. Nabila, santriwati berusia 12 tahun, warga Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
(Kuswanto Ferdian/Surya)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Tebing Longsor Timpa Pondok Pesantren di Pamekasan, 5 Santriwati Meninggal